Selasa 08 Desember 2020
HANAS – IMAM BESAR BERPENGARUH
Hanas : – Imam besar – Imam besar pecatan – Sangat berpengaruh
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 4:1-22
Kisah Para Rasul 4:13 “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.”
Hanas adalah imam besar yang diangkat tahun 6 M, tetapi kemudian dipecat pada tahun 15 M, walaupun hingga pada saat rasul-rasul yang masih aktif menjadi imam besar. Jadi secara jabatan dia sudah dipecat pemerintah Roma namun faktanya dia tetap melakukan tugas sebagai imam besar. Hal itu bisa karena orang Yahudi beranggapan bila tugas keimaman berlaku seumur hidup.
Pada zaman Harun jabatan imam besar hanya disandang oleh seorang dan biasanya berdasarkan dinasti. Tetapi sejak Yudea berada dalam pemerintahan Roma imam besar bisa beberapa orang dan ditetapkan oleh pihak pemerintah Roma juga. Tetapi dari imam-imam besar ini ada yang sangat berpengaruh yang biasanya tetap disertakan dalam tugas-tugas sebagai imam besar. Tugas imam besar pun sudah banyak berubah.
Pada zaman penguasaan Romawi salah satu tugas imam besar adalah memimpin pengadilan agama Yahudi. Hanas yang sudah dipecat pada tahun 15 M, masih tetap melakukan tugas keimaman karena dia mempunyai pengaruh besar atas para imam besar. Lagipula 5 orang anaknya dan seorang menantunya adalah para imam besar. Pada saat mengadili Yesus imam besar yang resmi adalah Kayafas, tetapi Hanaslah yang melakukan penyelidikan awal, barulah kemudian diserahkan kepada Kayafas (Yohanes 18:13-14). Dalam mengadili Petrus dan Yohanes pun Hanas dan menantunya Kayafas adalah bagian dari para tua-tua Yahudi. Pada saat diberi kesempatan kepada Petrus dan Yohanes untuk membela diri, Hanas dan Kayafas menyimak pembelaan yang dinyatakan Petrus dan Yohanes dengan tegas dan berani. Hanas tak dapat menampik pernyataan kekuatan spiritual yang menyolok dari kedua rasul itu. Hanas pun merasakan serta mengakui bahwa melalui dua orang rasul, manusia biasa dan tak terpelajar itu mujizat yang heran terjadi. Keangkuhan dirilah yang membuat Hanas dan para imam yang lain menolak untuk menerima dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan. Hanas melihat dengan jelas Yohanes pembaptis yang mengajak umat bertobat (Lukas 3:2). Hanas pun mengetahui pekerjaan Yesus mulai mengajar, melakukan mukjizat, mati dan bangkit dari kematian tetapi tetap saja menutup hatinya.
Klimaksnya adalah Hanas melihat karya Roh Kudus melalui Petrus dan Yohanes. Untuk membuktikan Yesus yang bangkit dari kematian itu adalah Tuhan, tetapi tetap tidak percaya. Terus-terusan menutup hati nurani kepada karya Roh Kudus adalah dosa yang tak terampuni. (MT)
Sikap terus menolak Yesus walaupun pernyataan kuasa sudah sering terjadi adalah termasuk dosa tak terampuni.