Minggu 06 Desember 2020
PILATUS – CUCI TANGAN
Pilatus : – Wali negeri – Menyelidiki Yesus – Yesus tak bersalah
Bacaan Sabda : Yohanes 18:28-40
Yohanes 18:38 “Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
Kaisar Tiberius mengangkat Pilatus menjadi wali negeri kelima atas Yudea, sebagai wali negeri ia memegang kekuasaan penuh untuk mengawasi wilayah kekuasaannya. Sebagai wali negeri dia diberi kuasa untuk memutuskan vonis kepada seseorang tergugat, bahkan hukuman berat keputusan sanhedrin atau mahkamah agama Yahudi berlaku setelah disahkan wali negeri. Pilatus adalah seorang wali negeri kontroversial yang sering membuat keputusan-keputusan radikal untuk ditaati orang Yahudi. Tetapi karena wibawa dan penganugerahan kekuasaan dari kaisar para pembesar Yahudi tidak berani membantahnya. Salah satu tindakan kontroversialnya adalah membunuh beberapa orang Samaria yang dicurigai sebagai penipu di gunung Gerizim.
Sebagai seorang pemimpin Pilatus harus memilih untuk melakukan apa yang menurutnya benar dengan risiko harus siap menghadapi intimidasi dari pemimpin-pemimpin Yahudi yang kejam dengan segala cara. Ketika Pilatus dihadapkan pada suatu situasi sulit yaitu mengadili Yesus. Setelah dia mengadakan penyelidikan ternyata Yesus tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Tetapi dia tidak berani membuat keputusan untuk melepaskan Yesus. Tetapi dengan membuat suatu pernyataan “Aku tak mendapati kesalahan apapun pada-Nya” sudah merupakan hal yang sangat penting. Sangat penting karena mendukung suatu pernyataan penting bahwa Yesus adalah manusia tanpa dosa yang berkorban menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman maut akibat dosa. Ketika Pilatus bertanya kepada Yesus “Apakah kebenaran itu?” adalah suatu pertanyaan yang sangat dalam. Yesus tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi melalui kisah pengorbanan, kebangkitan hingga kenaikan-Nya ke surga. Semua itu terjadi pada masa hidup Pilatus. Tidak ada bukti bila Pilatus mengetahui itu semua, tetapi bila pengorbanan Yesus mati di kayu salib pasti dia mengetahui dengan jelas. Mungkin saja saat Yesus disiksa hingga digantung di kayu salib, membuat Pilatus menyesal karena tidak melepaskan Yesus dari kekejaman orang Yahudi. Dia tidak tahu hal itu memang harus terjadi dan tak ada tangan dan kuasa apapun yang dapat mencegahnya, Pilatus berusaha juga menutup kesalahannya dengan cara mencuci tangannya. Namun kesalahan sudah pasti tak dapat dibasuh dengan air. Karena hanya kebenaranlah yang dapat menyucikannya. Sayang! Pilatus tidak mengetahuinya, sehingga aib itu akan tetap melekat pada namanya. Karena tetap saja sama bahwa dosa tak akan hilang dicuci dengan air. (MT)
Kesalahan tak dapat dibasuh dengan air, hanya oleh tindakan kebenaran.