Sabtu 05 Desember 2020
PUBLIUS – GUBERNUR MALTA
Publius : – Gubernur Malta – Menyambut – Mujizat
Bacaan sabda : Kisah Rasul 28:1-10
Kisah Para Rasul 28:7-8 “Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.“Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.“
Publius adalah gubernur di pulau Malta, pulau kecil dekat kapal yang membawa Paulus ke Roma kandas. Publius sebagai penduduk asli pulau Malta diangkat oleh kaisar menjadi penguasa di pulau kecil tersebut. Kehadiran rasul Paulus yang dikawal para prajurit tentu saja cukup mengejutkan penduduk, tetapi juga ada rasa iba dan kasihan karena mengetahui mereka adalah merupakan korban angin ribut yang mengkandaskan kapal mereka. Gurbenur Publius dan penduduk menjamu mereka dengan ramah. Sikap gubernur ini cukup menarik dan dapat dijadikan petunjuk bila Publius adalah sosok seorang pemimpin yang rendah hati dan merakyat. Walaupun Publius seorang gubernur yang rendah hati dan merakyat, tak dapat berbuat apa-apa saat ayahnya sakit demam dan disentri. Kelihatannya sakit ini cukup mudah diobati bila zaman sekarang, tetapi saat itu masih sulit dan biasanya disentri adalah penyakit menular yang mematikan. Mungkin saja ayah gubernur Publius diisolasi. Paulus mohon ijin agar datang menjenguk dan mendoakan ayah gubernur yang sedang sakit. Suatu tindakan yang cukup berani.
Setelah mendoakan ayah sang gubernur, terjadilah mujizat, ayah yang mungkin sudah tak ada harapan lagi untuk hidup segera sembuh. Bukan hanya ayah gubernur Publius tetapi banyak orang sakit berdatangan sembuh setelah didoakan rasul Paulus. Dalam kisah ini tidak ditulis secara detail bagaimana rasul Paulus menyambut banyak orang sakit tersebut, tetapi sudah dapat dipastikan bahwa rasul Paulus mendahului doa penyembuhan itu dengan pemberitaan Injil. Banyak orang sembuh setelah didoakan pasti setelah percaya kepada Yesus setelah mendengar Injil yang diberutakan rasul Paulus. Sudah tentu hati gubernur Publius tersentuh melihat dengan mata kepalanya sendiri ayah dan banyak rakyatnya mengalami mujizat kesembuhan.
Demikianlah seorang tahanan yang dikawal menuju penjara di Roma tetap memberitakan Injil dan menebarkan kebaikan. Rasul Paulus harus terus melanjutkan perjalanan sebagai tawanan yang naik banding di Roma. Gubernur Pablius adalah penguasa, tetapi karena Paulus harus menghadap kaisar sang gubernur tak berkuasa untuk menahan rasul Paulus menetap di pulau Malta. Rasul Paulus menyatakan bahwa gubernur Publius sangat menghormati mereka dan saat mereka melanjutkan perjalanan, gubernur yang baik dan rendah hati membekali mereka untuk pelayaran berikutnya. (MT)
Mujizat akan terjadi dimana Injil diberitakan.