Kamis 03 Desember 2020
HERODES – AGRIPA 1
Herodes : – Agripa satu – Membunuh Yakobus – Ditampar malaikat
Bacaan sabda : Kisah Rasul 12:1-23
Kisah Para Rasul 12:22-23 “Dan rakyatnya bersorak membalasnya: “Ini suara allah dan bukan suara manusia! Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.”
Herodes Agripa satu ini sama juga dengan Herodes-Herodes pendahulunya. Sebagai raja yang diangkat kaisar Roma ke Yehuda dia mempunyai kekuasaan penuh untuk memimpin dan tentu juga mensejahterakan rakyatnya. Kondisi ini ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik, malah membentuknya menjadi seorang yang berkepala dua. Di satu pihak dia taat kepada pemerintah Roma tetapi di lain pihak ia menjilat kepada orang Yahudi. Padahal pihak Romawi telah memberikan kuasa kepadanya agar menjadi pemimpin yang mewakili kaisar kepada semua masyarakat Yudea yang umumnya adalah orang Yahudi. Sikap berkepala dua ini adalah merupakan upaya untuk mempertahankan kedudukannya. Dalam hal ini yaitu sebagai komunitas yang baru dan tergolong masih sangat minoritas menjadi pihak yang menjadi korban. Herodes Agripa satu melihat kelompok pengikut Kristus yang minoritas inilah yang paling lemah. Kebetulan sekali adalah kelompok yang sangat dimusuhi oleh orang Yahudi. Jadi untuk mengambil hati orang Yahudi, Herodes Agripa satu ini bertindak keras dan kejam kepada pengikut Kristus yang dianggapnya paling lemah. Atas perintahnyalah Yakobus saudara Yohanes dibunuh dengan pedang. Atas perintahnya pulalah Petrus dimasukkan dalam penjara. Ternyata Herodes Agripa satu anak Aristobulus cucu Herodes Agung ini salah. Dia betul menindas orang lemah dan minoritas pula, tetapi sesungguhnya tanpa disadari dia sedang berhadapan dengan Tuhan.
Pengikut Kristus memang sangat lemah tetapi penganiayaan membuat mereka memandang ke atas dan sujud menyembah atau berdoa dengan sungguh-sungguh. Herodes Agripa satu semakin beringas menganiaya dalam rangka mengambil hati orang Yahudi. Pujian orang Yahudi atas berbagai tindakannya membuatnya menyombongkan diri. Dalam pidatonya yang berapi-api di atas tahtanya lengkap dengan pakaian kerajaannya dia dielu-elukan rakyatnya. Rakyatnya berkata “Inilah suara allah dan bukan suara manusia”. Rupanya Herodes sangat menikmati pujian rakyatnya bukan mencegah rakyatnya melakukan kesalahan. Akibatnya dia ditampar malaikat dan mati dimakan cacing-cacing. Kasus kematiannya berproses selama tiga hari karena diserang penyakit yang sangat mengerikan. Penyakit yang sama pula yang merenggut nyawa kakeknya Herodes Agung. Suatu fakta yang perlu terus kita ingat. Kita memang lemah dan sering menjadi sasaran tembak para penguasa dunia tetapi Tuhan kita kuat. Jadi tetaplah berdoa. (MT)
Komunitas yang lemah, bila bersatu dalam doa akan memberi dampak yang besar.