Rabu 02 Desember 2020
FESTUS – MENJABAT DUA TAHUN
Festus : – Wali negeri – Pengganti Feliks – Menjabat 2 tahun
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 25:1-12
Kisah Para Rasul 25:9 “Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: “Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?”
Festus adalah pengganti Feliks untuk menjadi wali negeri Yudea. Tidak jelas alasan pergantian itu dan juga tidak ada penjelasan mengenai kehidupan Festus sebelumnya. Festus wafat pada masa jabatannya hanya dua tahun. Kematiannya pun tak di jelaskan penyebabnya. Jadi tidak banyak yang dapat dijelaskan pada masa pemerintahan yang sangat singkat itu. Tetapi dalam waktu yang sangat cepat berlalu itu Festus mempunyai jejak rekam yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Menurut seorang pengamat sejarah Yosefus dia bijaksana dan jujur, suatu perbedaan yang sangat mencolok dari Feliks pendahulunya, dan dari Albinus penggantinya. Walaupun citranya dalam banyak hal cukup baik citranya dalam halmempertahankan kedudukannya tercoreng juga karena cenderung mengambil hati orang Yahudi. Jadi Walaupun dia tahu bahwa Paulus tidak bersalah dan tak perlu ditahan demi alasan politis dia tak berani melepaskan rasul Paulus. Tetapi kecepatannya mengadili Paulus cukup bisa diacungi jempol, walaupun keputusan akhirnya tetap merugikan Paulus. Cukup berani juga Festus mengabulkan permohonan rasul Paulus untuk naik banding kepada kaisar. Naik banding itu tidak murah karena harus ke Roma dalam pengawasan pasukan serdadu Romawi. Kelihatannya kesalahan mengambil hati orang Yahudi untuk mempertahankan kedudukan adalah logis dan sangat biasa. Dia tidak pernah tahu dan tak menyadari bila kedudukan tak perlu dipertahankan dengan cara-cara yang salah. Buktinya hanya 2 tahun saja dia menikmati kedudukannya. Jadi sia-sia saja usaha yang dilakukan Festus untuk mempertahankan kedudukannya.
Festus yang walaupun wali negeri di Yudea tentu saja dia tidak mau memasuki wilayah hukum taurat yang merupakan hukum moral Yahudi. Tetapi mendengar pembelaan Paulus sedikit banyak dia telah memahami bila hukum moral Yahudi itu cukup baik dan tak ada satupun yang dilanggar oleh rasul Paulus. Tetapi Ananias imam besar Yahudi telah berhasil menggiring publik untuk berpendapat bahwa Paulus merupakan sumber kerusuhan yang bisa meresahkan penduduk. Festus pun sepertinya sudah mulai terpengaruh dan tidak mau menanggung resiko bila betul-betul terjadi kerusuhan. Melihat kerisauan hati Festus yang tidak bisa mengambil keputusan, Paulus pun memohon naik banding. Festus setuju dan tetap mengawal dan melindungi Paulus. Festus cukup bijaksana tetapi dia tidak berhasil mempertahankan kedudukannya karena kematian telah merenggutnya. (MT)
Penguasa boleh berbuat banyak untuk mempertahankan kedudukannya tetapi Tuhanlah penentu segala sesuatu.