Minggu 29 November 2020
HIMENEUS – AJARAN PALSU
Himeneus : – Teman Filetus – Ajaran palsu – Suka berdebat
Bacaan Sabda : 2 Timotius 2:14-26
2 Timotius 2:16-17 “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan. “Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus”
Himeneus adalah guru palsu yang bekerjasama dengan Filetus. Ajaran palsu yang mereka sebarkan dalam gereja Tuhan sangat berbahaya. Rasul Paulus meminjam istilah kedokteran yaitu sama dengan penyakit kanker. Penyakit kanker itu semakin diganggu semakin menjalar. Kesalahan Himeneus guru palsu ini sama-sama menjalar dengan dosa-dosa bejat yang tak bermoral yang sempat menyerang gereja di Korintus. Ada kesamaan antara kebejatan moral dan ajaran palsu. Sama-sama menjalar seperti penyakit kanker. Dan bila ditegur mereka justru semakin bersemangat melakukannya, hingga menjalar ke banyak orang. 1 Korintus 5:5 “Orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada iblis sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan”. Hal itu mengandung pengertian bahwa orang yang bejat dan tak bermoral serta pengajar palsu atau yang membawa ajaran sesat harus dipisahkan dari persekutuan, tetapi juga harus didoakan. Karena mereka tetap mempunyai kesempatan untuk bertobat dan memperoleh kembali keselamatan dan pengampunan dari Tuhan. Kesalahan atau kesesatan Himeneus adalah merohanikan fakta kebangkitan di dalam Tuhan Yesus. Dia mengajarkan bahwa kebangkitan Yesus dan kebangkitan orang percaya dari kematian bukan fakta, hanyalah lambang kebangkitan dari kegelapan, kebangkitan dari kebodohan dan kebangkitan dari kemiskinan.
Sepanjang sejarah akan selalu ada seperti Himeneus dalam gereja. Mereka memang biasanya adalah orang-orang cerdas yang sangat sadar diri bahwa dia adalah orang cerdas. Hal itu membuat mereka merasa dirinya istimewa sehingga menyebarkan pandangan-pandangan mereka yang dianggap berkelas tanpa peduli bila pandangannya sudah menyimpang dari firman Tuhan. Bagi mereka firman Tuhan terlalu sederhana sehingga mulai menafsir sembarangan agar Firman itu terasa lebih hebat, lebih misterius dan hanya orang cerdas seperti mereka yang mampu memahami dan mengembangkannya. Pengajar sesat seperti Himeneus sudah ada sejak zaman rasul Paulus. Rasul Paulus sudah sangat sibuk meluruskan ajaran mereka. Dengan cekatan rasul Paulus juga melatih para muridnya seperti Timotius agar siap menghadapinya. Fakta selalu ada ajaran sesat di sekitar kita tak perlu merisaukan kita. Kita tak membutuhkan ajaran baru dan tafsiran yang modern untuk menghadapi mereka. Kita membutuhkan pengalaman baru, ia. Tetapi yang paling penting adalah kesetiaan kepada Firman dan kehidupan doa yang perlu dimaksimalkan. (MT)
Kesetiaan kepada firman Allah adalah yang utama dan kehidupan doa perlu dimaksimalkan.