Rabu 25 November 2020
KRISPUS – KEPALA SINAGOGE
Krispus : – Kepala Sinagoge – Menerima Yesus – Menyangkal diri
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 18:7-11
Kisah Para Rasul 18:8 “Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.”
Krispus adalah kepala sinagoge atau rumah ibadat orang Yahudi di Korintus. Sama seperti orang Yahudi lainnya dia sangat memusuhi amanat baru yang disebarkan umat Kristen di Korintus. Padahal tempat persekutuan orang Kristen adalah di rumah Yustus yang berdampingan dengan sinagoge yang dipimpinnya. Barangkali karena seorang mendengar Injil yang diberitakan Paulus, Krispus mengambil keputusan menerima Yesus sehingga dia dan keluarganya dibaptis. Walaupun banyak percaya Karena pemberitaan Paulus biasanya dia mempercayakan pelayanan baptisan kepada hamba Tuhan lainnya. Tetapi kali ini rasul Paulus lah yang turun tangan membaptis Krispus. Rasul Paulus mengerti betul bahwa keputusan Krispus menerima Yesus cukup beresiko. Itulah sebabnya rasul Paulus membaptis dan kemungkinan besar memuridkan Krispus.
Menjadi pengikut Kristus membuatnya memulai membangun imannya mulai dari bawah. Dia harus meninggalkan kepemimpinan di rumah ibadat Yahudi yang sudah cukup lama ditekuni dan tentu diperjuangkan. Hal itu tidak mudah sehingga rasul Paulus langsung turun tangan mengadakan pendampingan pada awal pertobatannya. Setiap kali mengadakan persekutuan Kristen di rumah Yustus dia harus melewati sinagoge yang pernah dipimpinnya. Hal itu tentu tidak mudah, karena mungkin saja jemaat Yahudi yang pernah dipimpinnya mengejeknya sebagai seorang pemimpin yang murtad. Bisa juga menuduhnya sebagai seorang kafir. Suatu kenyataan bahwa saudara seiman Krispus saat dia kepala sinagoge tergolong berada pada strata sosial kelas menengah ke atas, tetapi saudara seimannya sekarang berada pada strata sosial kelas menengah ke bawah. Alangkah lebih nyaman bagi Krispus untuk tetap menjadi kepala sinagoge. Tetapi bagi Krispus hidup bukan hanya sekedar nyaman tetapi adalah kesempatan untuk mengambil keputusan yang benar dengan segala konsekuensinya. Dia mengalami kehidupan kini yang harus mempunyai hubungan dengan kekekalan. Krispus siap menyangkal diri dan memikul salib sebagai wujud nyata jalan hidup pengikut Kristus. Krispus tidak pernah berusaha menyalah-nyalahkan keyakinan Yudaisme yang ditinggalkan, karena sedikit banyak Yudaisme telah mempersiapkannya menjadi seorang beriman. Krispus memutuskan untuk mendalami iman Kristen yang baru diterimanya melalui pemberitaan langsung dari rasul Paulus. Krispus juga adalah menjadi guru yang baik bagi istri dan anak-anaknya melalui nasehat dan keteladanannya. (MT)
Menjadi pengikut Yesus konsekuensinya adalah siap memikul salib dan menyangkal diri.