Sabtu 21 November 2020
LOIS – NENEK TIMOTIUS
Lois : – Nenek Timotius – Dikagumi Paulus – Iman yang tulus
Bacaan sabda : 2 Timotius 1:1-7
2 Timotius 1:5 “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
Nama Lois neneknya Timotius ini hanya muncul sekali dalam Alkitab tetapi cara Paulus memunculkan seorang nenek yang bukan neneknya sendiri cukup penting rupanya untuk dimunculkan. Rasul Paulus sangat tegas dan tulus memuji kehidupan imannya. Lois berlatar belakang Yahudi yang kemudian menjadi pengikut Kristus. Jadi Sudah pasti yang dipuji Rasul Paulus adalah cara nenek Lois menerapkan iman Kristennya. Rasul Paulus sangat bersyukur kepada anak rohaninya Timotius, Tetapi dia melihat dalam diri Timotius adalah iman yang diawali dari seorang nenek yang berhasil mengimpartasikan kehidupan dan nilai-nilai imannya ke anak perempuan dan cucunya. Mungkin saja Lois sangat kecewa menerima kenyataan saat anak perempuannya Eunike menikah dengan pria Yunani. Karena dalam imannya sebagai Yahudi tidak setuju bila menikah dengan orang non-yahudi. Tetapi setelah dia menjadi pengikut Kristus dia cukup bangga karena anaknya Eunike pun dibawa kepada Kristus.
Melihat cara Paulus menyebut nama nenek ini, terkesan bila Lois adalah sosok nenek bersemangat karena mempunyai iman yang segar bugar karena mengakar sangat kuat dari pemahaman dan pengabdiannya kepada firman Tuhan. Cukup menarik pula karena seorang nenek sangat fokus mengajar anak perempuannya untuk terus hidup taat Firman. Dia tahu bahwa anak perempuannya cukup berat memperjuangkan imannya sebagai istri seorang Yunani. Mungkin saja Lois tidak menyetujui perkawinan campuran ini tetapi nenek yang satu ini tetap mengadakan pendekatan kepada menantunya. Jadi nenek Lois tetap mendampingi anaknya agar tetap mempunyai kesempatan untuk menanamkan iman Kristennya kepada cucunya Timotius. Cukup jeli melihat ketidakadaan perhatian menantunya akan kehidupan beriman menjadikan Lois sangat fokus mendampingi anaknya untuk menanamkan iman kepada Timotius. Hal inilah yang membuat Paulus sangat mengagumi Lois dan sangat berterima kasih kepada nenek yang beriman dengan tulus ikhlas ini. Paulus melihat jasa nenek inilah yang membentuk seorang Timotius sehingga sangat berguna bagi Paulus. Waktu Paulus menulis suratnya ini nenek Lois sudah meninggal. Sekiranya dia berusia lebih lanjut lagi pastilah dia bangga menyaksikan kiprah Timotius cucunya, yang menjadi pelayan Tuhan dan mengabdikan hidupnya untuk pengabaran Injil. Namun sangat jelas nama nenek Lois menjadi sangat penting. Bukan karena jabatan atau kehebatannya melainkan karena pengaruhnya cukup menentukan. (MT)
Lois dikagumi bukan karena kondisi ekonominya, tetapi karena kemampuan mengimpartasikan iman kepada nenek dan cucunya.