Kamis 19 November 2020
EUTIKHUS – MENDENGAR KOTBAH
Eutikhus : – Mendengar – Mengantuk – Jatuh
Bacaan sabda : Kisah Rasul 20:7-11
Kisah Para Rasul 20:9 “Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.”
Lukas mengetahui banyak kisah yang sangat penting ditulis dalam sejarah perkembangan gereja. Sudah dapat dipastikan bila dia mengetahui banyak tentang pelayanan rasul-rasul yang lain. Tetapi Lukas sangat selektif memilih kisah untuk ditulis agar tepat dan benar mewakili mungkin ribuan kisah para rasul. Agak menggelitik juga bila memasukkan kisah Eutikhus yang ngantuk saat mendengar khotbah rasul Paulus. Saya jadi ingat ketika jadi guru sekolah minggu dulu. Saya terkadang menceritakan kisah Pemuda Euthikus untuk menakut-nakuti anak agar jangan sampai ngantuk saat saya berceritera, karena resikonya cukup berbahaya. Tentu saja dokter Lukas tidak seperti saya dalam memasukkan kisah ini dalam kisah para rasul. Tanpa pemikiran yang serius saya ingin memberi tanggapan kepada pemuda Euthikus yang keturunan Yunani ini. Namanya cukup keren Euthikus artinya “beruntung”. Dia beruntung karena pemuda Yunani ini berkesempatan mendengar Injil. Rupanya pada malam istimewa itu banyak yang datang. Dia beruntung karena mendapat tempat walaupun di jendela. Tetapi bila yang lain kepanasan, dia justru menikmati segarnya angin malam. Hanya saja dia tidak memanfaatkan keberuntungan dengan baik yaitu mendengar dan menyimak firman Tuhan. Dia cukup berhasil menikmati angin malam itu sehingga dia mengantuk. Sekarang dia tak beruntung karena menyalahgunakan keberuntungannya. Dia ngantuk tertidur dan jatuh dari lantai 3 menurut orang banyak dia meninggal. Tetapi menurut Paulus yang segera menolongnya Euthikus masih hidup. Dia beruntung lagi.
Sekarang kita beralih kepada pengkotbahnya yaitu rasul Paulus. Paulus adalah pengkotbah yang hebat jadi sudah dapat dipastikan kotbahnya malam itu sangat enak. Tetapi rupanya khotbah yang enak bukan jaminan pendengar tidak ada yang ngantuk. Paulus akan meninggalkan kota Troas itu keesokan harinya sehingga dia berkotbah cukup lama. Rasul Paulus memang pengkhotbah hebat, tetapi tetap juga tidak boleh terlalu panjang. Jadi Paulus ternyata ambil andil juga dalam hal ngantuknya Euthikus. Paulus sadar sehingga dia cukup bertanggung jawab. Dia segera menolong Euthikus. Paulus merebahkan tubuhnya ke atas anak muda itu mendekapnya dan tentu saja mendoakannya. Euthikus yang beruntung itu hidup karena pertolongan dan doa rasul Paulus. Jadi peristiwa ngantuk dalam kebaktian pada jam khotbah adalah hal yang wajar. Jangan ditertawakan setelah jam khotbah selesai dia akan sadar. Bila tidur bangunkan saja secara sopan dia pasti bangkit. Dan khotbah juga jangan terlalu panjang, kasihan anak muda sahabat Euthikus.(MT)
Menyalahgunakan keberuntungan akan menghilangkan keuntungan – Jadi gunakanlah dengan baik.