Selasa 17 November 2020
SIDA – SIDA PROSELIT
Sida – sida : – Dari Etiopia – Kepercayaan – Proselit
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 8:26-40
Kisah Para Rasul 8:36-37 “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis? “[Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”]”
Sida-sida bukanlah nama seorang tokoh, melainkan suatu jabatan. Jadi bila ditulis menjadi satu topik dalam seri tokoh Alkitab ini, karena dia tanpa nama hanya seorang pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake ratu negeri Etiopia. Jelas bahwa dia adalah kepercayaan seorang ratu yang bertobat setelah mendapat penjelasan mengenai nubuat nabi Yesaya tentang pekerjaan karya penyelamatan Yesus Kristus. Biasanya sida-sida ini adalah seorang pria yang dikebiri yang bertugas mengawal gundik-gundik raja. Karena sida-sida itu adalah kepercayaan raja maka biasanya mereka diberikan juga kedudukan terhormat dalam istana raja. Kedatangan sida-sida itu ke Yerusalem menunjukkan bahwa dia adalah seorang proselit.
Sebagai proselit atau orang non-Yahudi yang menganut agama Yahudi dia tidak boleh mengikuti ritual Yahudi karena dia dikebiri. Sida-sida itu sudah dipastikan seorang proselit tak bersunat. Cukup menarik karena malaikat Tuhan memerintahkan Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida ini. Dia adalah proselit yang kurang mendapat sambutan dari orang Yahudi karena pengebiriannya, tetapi justru mendapat perhatian dari Yesus Kristus.
Sebagai seorang proselit dia adalah seorang yang takut kepada Allah. Dia membuktikan melalui kehadirannya untuk beribadah ke Yerusalem meskipun dia merasa tertolak. Orang beragama menolaknya, tetapi Yesus menyambutnya. Kemungkinan juga sida-sida itu sedang melakukan tugas penting dari Sri Kandake ratu Etiopia itu, tetapi dia kembali ke istana ratu membawa sesuatu yang sangat berharga.
Sebagai seorang proselit dia adalah seorang yang bersemangat membaca kitab suci. Kegairahan hatinya membaca kitab suci sama dengan kegairahan hatinya menerima Injil. Tak menunggu waktu dia segera meminta agar dia segera dibaptis. Dia bisa disebut sebagai petobat yang istimewa dari antara petobat-petobat baru pada zamannya. Dimulai dari sikapnya mengijinkan Filipus masuk keretanya dan duduk disampingnya. Padahal Filipus yang selalu berjalan kaki sudah pasti berdebu. Dalam perjalanan cukup panjang Filipus menjelaskan nubuat nabi Yesaya kepada pejabat istana itu. Dalam kereta itu juga sida-sida itu menerima Injil. Dalam tradisi Etiopia mencatat bahwa sida-sida inilah penginjil pertama di Etiopia. Seorang yang ditolak agama Yahudi tetapi disambut Yesus karena keterbukaan hatinya kepada Injil. Pertobatan istimewa ini menjadi salah satu cara Roh Kudus mempercepat tersebarnya Injil hingga ke Etopia. (MT)
Agama menolak karena alasan tertentu tetapi Yesus menyambut tanpa syarat.