Senin 16 November 2020
PRISKILA – WANITA BIJAK
Priskila : – Wanita bijak – Istri setia – Pendukung rasul
Bacaan sabda : Kisah Rasul 18:24-28
Kisah Para Rasul 18:26 “Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.”
Dalam surat-suratnya rasul Paulus cukup sering menulis kehadiran Priskila dalam kaitannya dengan pelayanan gereja. Tidak jarang namanya selalu digandengkan dengan suaminya Akwila. Ada hal yang tidak biasa dalam penulisan nama pasangan suami istri yang berbahagia ini. Nama Priskila selalu disebut lebih dulu. Hal ini menjelaskan beberapa hal, salah satunya adalah latar belakang mereka. Priskila datang dari keluarga ternama sedangkan Akwila diperkirakan dari keluarga mantan budak dari marga Pontia. Jadi jelas bila priskila mempunyai strata sosial yang lebih tinggi dari suaminya. Tetapi Priskila dapat memposisikan diri sebagai istri yang tunduk dan menghormati suami. Jadi dapat dipastikan Priskila adalah seorang wanita bijak.
Dalam kiprahnya terjun dalam pelayanan pun Priskila lebih terkemuka dari suaminya. Ada banyak berpendapat bila Priskila lebih berkarisma dari suaminya yang lebih aktif dan lebih bijaksana dalam berbagai kegiatan pelayanan yang mereka ikuti. Tetapi Priskila tetap memberi respek yang baik kepada suaminya karena selain wanita bijak Priskila adalah seorang istri setia termasuk setia memposisikan diri tetap menjadi istri yang tunduk kepada suaminya. Mengetahui fakta bila Paulus menyebut nama Priskila dalam surat-suratnya, cukup terang benderang memberi informasi bahwa Priskila adalah seorang pendukung pelayanan para rasul. Seperti fakta Priskila dan Akwila memberi dukungan kepada Apolos di Efesus.
Pada suatu persekutuan ibadah di Efesus Apolos menyampaikan Firman dengan bersemangat. Dia sangat mahir Kitab suci dan mempunyai pemahaman yang cukup baik tentang Yesus. Tetapi Apolos sebagai pendatang baru dalam penginjilan hanya mengetahui baptisan Yohanes, belum mengetahui dan mengalami baptisan Roh Kudus seperti rasul Paulus. Itulah sebabnya kotbahnya Apolos dirasakan jemaat kurang berkarisma barangkali terasa hambar tidak seperti Paulus yang berkotbah penuh urapan. Priskila dan Akwila tidak mengkritik tetapi justru mengajak Apolos ke rumah mereka. Apolos pun mendapat masukan mengenai jalan Allah yang harus disertai dengan hidup dipenuhi Roh Kudus. Pertemuan di keluarga Priskila itu sangat memberkati Apolos juga sangat memberkati Priskila dan Akwila. Tidak tertutup kemungkinan bila pertemuan itu diisi dengan doa bersama dimana mereka mengalami kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Kehadiran seorang Priskila yang adalah wanita bijak dan istri yang setia sangat berdampak pada pertumbuhan gereja. Priskila memang hanyalah seorang wanita biasa tetapi dia mengabdikan hidupnya dalam pelayanan sebagai pendukung para rasul.(MT)
Menghormati suami bukanlah aturan melainkan panggilan.