Sabtu 14 November 2020
NIKANOR – PEMENANG
Nikanor : – Penuh Roh – Toleran – Pemenang
Bacaan sabda : Kisah Rasul 6:1-7
Kisah Para Rasul 6:6-7 “Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.“Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.”
Semakin besar komunitas semakin berpotensi juga terjadi ketidakpuasan sehingga terjadi persungut-sungutan. Bila persungut-sungutan itu tak tertangani bisa-bisa terjadi pertikaian, mengakibatkan terjadi perpecahan. Tetapi jika persungut-sungut disikapi secara tepat dan benar bisa justru menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Artinya persekutuan antara anggota dalam komunitas semakin solid, kerjasama semakin terjalin, kemudian tujuan bukan hanya sekedar tercapai tetapi tercapai secara maksimal. Itulah yang dilakukan para rasul saat terjadi persungutan antara pengikut Kristus yang berbahasa Yunani dengan pengikut Kristus Ibrani atau berbahasa Ibrani. Kondisi ini sangat mengganggu para rasul berdoa dan memberitakan Injil. Sehingga dipilihlah 7 orang yang standarnya adalah hidup benar sesuai firman Tuhan. Ke 7 orang terpilih bertugas untuk melayani pelayanan sosial dan termasuk juga administrasi yang oleh para rasul menyebutnya melayani meja. Maka terpilihlah 7 orang yang ditakbiskan atau dilantik para rasul dengan mendoakan dan menumpangkan tangan kepada mereka. Membahas Nikanor adalah mewakili ke 7 orang teresebut, karena ditengarai adalah sangat berkompeten dalam melayani meja. Bukan bermaksud mengatakan yang 6 orang kurang berkompeten.
Ada 2 orang yang justru memfokuskan dirinya memberitakan Injil. Filipus penginjil pertama ke kota Samaria dan Stefanus merupakan Martir pertama dalam pemberitaan Injil. Sama seperti enam rekan kerjanya melayani meja Nikanor penuh dengan roh kudus dan hidup sesuai dengan firman Tuhan. Mereka cukup berhasil menanggulangi masalah yang hampir saja menimbulkan perpecahan komunitas pengikut Kristus. Kearifan dan kebijaksanaan mereka berhasil meredam persungutan yang berganti dengan keintiman antar anggota dalam komunitas. Nikanor artinya “pemenang”. Jadi sesuai namanya dia menangani persoalan dengan kemenangan. Bukan kemenangan dirinya tetapi kemenangan bersama dalam komunitas. Bukan pula kemenangan berpihak tetapi kemenangan untuk semua yang boleh diartikan kemenangan toleransi dan akal sehat. Setelah pengangkatan 7 orang yang berhasil menangani masalah gereja Yerusalem berkembang pesat. Satu-satunya yang kalah adalah iblis yang berusaha memanfaatkan perbedaan alami atau perbedaan suku dan bahasa untuk memecahkan kesatuan gereja. Keberhasilan Nikamor dengan ke-6 rekannya telah membuat para rasul fokus memberitakan Injil dan berdoa lebih sungguh. (MT)
Persungutan selalu ada dalam komunitas. Bila ditangani secara bijaksana akan mengeratkan hubungan dalam komunitas.