Selasa 10 November 2020
TITUS – KEPERCAYAAN PAULUS
Titus : – Anak Paulus – Kepercayaan – Penghibur
Bacaan Sabda : Titus 1:1-16
Titus 1:4 “Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.”
Titus adalah seorang pengikut Kristus non Yahudi, tetapi rasul Paulus menyambutnya “anaknya yang sah menurut iman” sudah pasti bahwa Titus bukanlah anak biologisnya, karena rasul Paulus hidup sendiri tanpa menikah sampai akhir hayatnya di bumi yang fana ini. Ini adalah pembuktian nyata bahwa hidup tidak berumah tangga tidak tepat disebut hidup sendiri. Sebab walaupun hidup sendiri tanpa pasangan hidup dalam pernikahan justru semakin dapat membuktikan bahwa dia tidak hidup untuk diri sendiri. Hubungan rasul Paulus dengan Titus ini pun sebenarnya sudah memberi pemahaman bila hidup suami istri tidak dikaruniai anak tetaplah saling setia karena tanpa anak biologis pun banyak orang yang dapat kita jadikan anak yang oleh rasul Paulus menyebutnya “anak yang sah menurut iman”.
Pada masa tuanya Tituslah yang dapat diandalkan oleh Paulus untuk mengerjakan tugas yang berat karena terkadang Paulus tidak mampu lagi mengerjakannya. Titus membuktikan diri pantas menjadi kepercayaan Paulus karena mampu menghadapi para pengacau yang berusaha meracuni pikiran-pikiran orang percaya dengan pengajaran yang menyimpang di Yerusalem (Galatia 2:3). Padahal Titus bukanlah orang Yahudi tetapi cukup bijaksana memperbaiki pemahaman orang percaya yang salah tentang taurat. Titus sangat teguh berpegang kepada anugerah keselamatan yang sudah selesai dikerjakan Yesus dengan sempurna. Titus juga berhasil mewakili Paulus yang dikritik habis-habisan dan dituduh kurang tulus dalam melakukan perbuatan kasih ( 2 Korintus 8:16-24). Titus juga ternyata meresponi kepercayaan Paulus kepadanya untuk menertibkan gereja-gereja di Kreta karena sempat dikacaukan oleh para pengacau tak bertanggungjawab. Titus harus bekerja keras dan berhati besar untuk mentertibkan dan dia cukup berhasil. Titus adalah pengikut Kristus petobat Yunani yang sangat bersemangat. Dia adalah seorang yang suka berterus terang dan tak suka berbasa-basi. Dalam hal ini Paulus sudah melengkapi Titus. Ketegasan Titus sangat berpotensi memancing permusuhan, tetapi bila Titus tetap hidup kudus yang diwujudkan melalui karakter ramah dan bersahabat maka permusuhan bukan saja lenyap tetapi akan terganti dengan persahabatan.
Titus berbeda dengan Timotius tetapi mereka justru saling melengkapi. Bila Timotius harus dimotivasi agar lebih semangat dan berani, Titus tidak perlu karena dia justru adalah seorang penyemangat dan pemberani. Tetapi untuk menjadi seorang yang ramah dan lemah lembut, Titus harus banyak belajar dari Timotius. Dalam 2 Korintus 7:5-7, Rasul Paulus adalah anak yang mampu memberi penghiburan padanya. Paulus yang banyak mengalami penderitaan dalam pelayanan sangat terhibur oleh kehadiran Titus dalam hidupnya. Titus anaknya yang sah menurut iman Kristen. (MT)
Walaupun hidup sendiri, janganlah hidup untuk diri sendiri.