Kamis 05 November 2020
LIDIA – PETOBAT PERTAMA
Lidia : – Petobat pertama – Perempuan ramah – Pendoa
Bacaan sabda : Kisah Rasul 16:11-15
Kisah Para Rasul 16:14 “Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.”
Lidia adalah seorang perempuan penjual kain ungu dari Tiatira. Tetapi sejarah sudah jelas menulis bahwa dia adalah petobat pertama di Eropa. Dia dikenal sebagai perempuan ramah layaknya seorang pedagang pada umumnya. Lidia banyak belajar dari Paulus, jadi dapat juga disebut sebagai murid rasul Paulus. Semenjak Lidia menjadi pengikut Kristus dia menjadi salah seorang dari pendoa syafaat yang tekun mendoakan rasul-rasul. Kalau Maria dari Yerusalem menyediakan rumahnya tempat berdoa untuk Petrus sehingga terjadi keajaiban yakni Petrus keluar dari penjara maka Lidia dari Tiatira pun menyediakan rumahnya tempat berdoa untuk rasul-rasul.
Saat Paulus dan Silas dimasukan ke dalam penjara di Filipi, sendi-sendi penjara pun terbongkar dan hati kepalapenjara tergetar siap menerima berita Injil. Jadi bila Lidia petobat pertama di Eropa maka rumahnya pun adalah tempat persekutuan doa pertama dibuka di Eropa. Jadi Lidia yang kemungkinan adalah seorang janda dan menjanda sampai meninggal tetapi mungkin juga seorang perempuan yang tidak pernah menikah. Tetapi yang pasti dia adalah kepala rumah tangga tunggal yang mengatur keluarganya dengan baik.
Kain ungu dagangan Lidia sangat terkenal waktu itu yang sekaligus melambangkan namanya sebagai wanita karir yang saleh dan hidup beribadah kepada Tuhan. Sebelum menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya Lidia adalah penganut agama Yahudi yang taat dan melibatkan diri dalam doa-doa penyucian pada hari sabat. Setelah dia menjadi pengikut Kristus dia tidak menyalahkan keyahudiannya karena justru masa lalunya itu telah mengantarnya kepada Kristus, bahkan mempersiapkannya ambil bagian dalam pelayanan sebagai pendoa syafaat. Ketika Paulus dan Silas melanjutkan pemberitaan Injil, Lukas masih tinggal untuk melanjutkan pelayanan, tentu saja pengembangan gereja. Tak pernah disangka bahwa dari awal yang sangat biasa dan sederhana itu berdiri dan bertumbuhlah gereja yang sangat melegakan hati rasul-rasul. Semua dapat terjadi karena diawali penerimaan seorang wanita kepada pemberitaan rasul Paulus.
Seorang wanita pengusaha yang hidup sendiri entahkah dia tidak pernah menikah atau mungkin menjanda dari muda hingga tua, tetapi yang pasti dalam kesendiriannya dia tidak pernah hidup untuk diri sendiri. Dalam sejarah gereja hal serupa sering terjadi dan sangat memberi konstribusi dan warna bagi pertumbuhan gereja. Hal ini memberi pesan penting bahwa sesungguhnya Allah dapat melakukan hal-hal besar melalui kisah sederhana dari seorang perempuan salah yang ramah. (MT)
Allah berkuasa melakukan perkara besar, melalui hidup wanita sederhana yang takut akan Tuhan.