Minggu 11 Oktober2020
PAULUS – PENDOA SYAFAAT
Paulus : – Memberi nasehat – Berdoa – Di laut Adria
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 27:1-44
Kisah Para Rasul 27:22-23 “Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.“Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku”
Rasul Paulus bukanlah seorang yang tahu banyak hal mengenai pelayaran. Dalam pelayaran menuju Roma dia hanyalah seorang tahanan yang naik banding atas perkaranya menghadap kaisar. Rasul Paulus yang dikawal secara ketat hanyalah berdoa mencari kehendak Allah selama pelayaran. Pada saat dia berdoa Roh Kudus memberitahukan kepadanya agar lebih baik jangan melanjutkan pelayaran dari Kreta buat beberapa hari agar terhindar dari bahaya. Rasul Paulus pun memberi nasehat kepada pemimpin pelayaran agar mentaati tuntutan Roh Kudus tersebut. Ternyata tak seorang pun mendengarkan nasehatnya. Nasehatnya dianggap sepi saja karena datang dari seorang tahanan. Tentu saja nakhoda menertawakannya dan menganggapnya angin lalu saja. Mungkin saja para prajurit menganggap nasehat rasul Paulus sebagai akal-akalan saja supaya berkesempatan melarikan diri. Pelayaran dengan kapal Aleksandria di laut Adria terus berlanjut.
Pada awalnya semua tenang hanya rasul Paulus yang tahu bahwa pelayaran itu adalah pelayaran sangat berbahaya. Rasul Paulus tetap tenang dan menggunakan waktu untuk berdoa. Rasul Paulus tak dapat berbuat apa-apa lagi selain berdoa sampai para pembuat keputusan dalam pelayanan itu menyadari kesalahan mereka tidak menurut pada nasehat rasul Paulus benar terjadi, menyesal sudah tak berguna lagi. Berhari-hari dalam kegelapan yang diterpa angin ribut yang hebat, semua ketakutan. Semua penumpang betul-betul putus asa. Hanya rasul Paulus yang tetap tenang karena memasuki kehidupan doa yang tak berkeputusan. Rasul Paulus berdoa bukan untuk keselamatan diri sendiri melainkan untuk keselamatan pelayaran secara keseluruhan. Rasul Paulus berdoa kepada Tuhan untuk nahkoda yang angkuh dan keras kepala. Rasul Paulus berdoa untuk pemilik kapal yang serakah, para pelaut-pelaut yang mengandalkan pengalaman, dan untuk para serdadu-serdadu pengawal yang sudah terbiasa membunuh. Semua orang yang berada dalam kapal itu adalah jiwa-jiwa yang dipercayakan Tuhan kepada rasul Paulus untuk didoakan. Saat rasul Paulus kehilangan kontak dengan semua orang dia tak kehilangan kontak dengan Tuhan Yesus. Sampai suatu malam Tuhan menjawab doa rasul Paulus, sehingga dia pun mempunyai keberanian lagi untuk menasehati sekaligus menyemangati semua orang yang sudah putus asa dalam kapal itu.
Buat sementara rasul Paulus melupakan statusnya sebagai tahanan. Dia mengucapkan kalimat profetik yang menyangkut keselamatan seluruh penumpang. Sekarang semua mendengarkan dan mempercayai perkataannya. Buktinya sangat nyata, karena keesokan harinya mereka semua selamat mendarat. (MT)
Pada saat kita kehilangan kontak dengan semua orang, kita tak akan kehilangan kontak dengan Tuhan.