Jumat 09 Oktober 2020
PAULUS – TIDAK MENUNTUT HAK
Paulus : – Menderita – Tak menuntut hak – di Filipi
Bacaan sabda : Kisah Rasul 16:16-34
Kisah Para Rasul 16:31 “Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
Rasul Paulus sengaja mempesembahkan dirinya untuk hidup menderita di penjara Filipi. Tentu saja bukan kemauannya sendiri melainkan karena mentaati pimpinan Roh Kudus atas dirinya. Silas sebagai teman seperjuangannya pada saat itu juga taat saja ikut masuk penjara bawah tanah dengan penjagaan ketat dan perlakuan kejam. Rasul Paulus dan Silas terpenjara hanya fisik mereka saja. Hati dan jiwa mereka tidak terpenjara, karena nyatanya mereka berdoa dan mengumandangkan pujian bagi Tuhan dari dalam penjara yang sumpak tersebut. Padahal rasul Paulus punya hak imunitas sebagai warga negara Roma di Filipi. Tetapi rasul Paulus tidak mennggunakan hak imunitasnya itu. Dia berhak menuntut atas perlakuan tak adil kepadanya sebagai warga Roma tetapi dia sengaja tak menggunakan hak itu. Padahal Filipi adalah koloni kerajaan Roma di mana penduduk berwarga negara Romawi mendapat kemudahan dan perlakuan yang sangat istimewa. Karena tuntunan Roh Kuduslah maka rasul Paulus tak menggunakan hak imunitasnya yang legal. Dia justru membiarkan dirinya diperlakukan secara kejam.
Melihat konteksnya maka ada dua alasan rasul Paulus membiarkan dirinya harus menderita di penjara karena diperlakukan tidak semena-mena.
- Alasan pertama adalah mentaati pimpinan Roh Kudus. Mungkin hati nuraninya dalam pimpinan Roh Kudus melahirkan ada firasat yang mengatakan adanya hal penting bagi Tuhan di dalam penjara Filipi. Hal itulah yang yang menahannya tidak melakukan protes atas perlakuan melanggar hukum kepada dirinya sebagai warga negara Romawi. Tak disangka-sangka sendi-sendi penjara hancur dan pintu penjara terbuka. Rasul Paulus dan Silas tetap tenang dan tak berusaha keluar dari penjara. Ternyata bukan itu hal utama. Setelah kepala penjara panik oleh peristiwa itu mulailah tujuan utama Roh Kudus menuntun Paulus dan Silas ke penjara Filipi terbuka. Kepala penjara mau bunuh diri, karena logikanya bila para tahanan lari maka dia akan dibunuh. Pada saat itulah rasul Paulus segera melakukan tindakan praktis mencegah kepala penjara yang dilanjutkan dengan pemberitaan Injil. Pada hari itu juga kepala penjara dan semua keluarganya menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.
- Alasan kedua, Paulus adalah sahabat yang baik. Bila dia menuntut hak sebagai warga negara Romawi maka sahabat kerjanya Silas akan tetap berada dalam penjara. Rasul Paulus adalah sahabat yang baik, jadi takkan membiarkan Silas sendirian dalam penjara. Mereka berdua dalam penjara tetapi berdua juga mengalami penyertaan Allah. (MT)
Mengikuti tuntunan Roh Kudus lebih baik daripada menuntut hak.