Senin 05 Oktober 2020
TAAT PAULUS – TAAT TAURAT
Paulus : – Latar belakang – Orang Farisi – Taat taurat
Bacaan sabda : Filipi 3 : 1-6
Filipi 3:4-5 “Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: “disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi”
Salah satu tujuan rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat Filipi adalah meluruskan pengajaran yang palsu dan menegor penyunat-penyunat palsu. Mereka berusaha menambahkan kepada Injil bagian-bagian tertentu dari Yudaisme. Biasanya mereka sangat bangga dengan ke-Yahudian mereka karena merasa konsisten dengan ajaran taurat. Untuk mengkritisi kebanggan mereka, maka rasul Paulus menjelaskan sebagian latar belakangnya dari ia lahir sampai ia tampil di Yerusalem sebagi penganiaya Kristen walaupun hanya sedikit.
Dia dari suku Benyamin yang dianggap suku terunggul dari suku-suku Yehuda. Keunggulan lainnya adalah dia lahir di Tarsis sebagai warga negara Roma. Kalau dilihat dari status warganya sebagai warga negara Roma memberi informasi bahwa dia sudah cukup lama di Tarsus. Tarsus adalah kota terkenal karena merupakan pusat pendidikan. Itulah sebabnya para ahli umumnya menerima pendapat bahwa Paulus mempelajari berbagai filsafat Yunani. Tetapi filsafat Yunani tidak sedikitpun mempengaruhi imannya sebagai seorang Yahudi asli. Walaupun dia lahir dan bertumbuh pada masa kecilnya di Tarsus, pada masa muda hingga dewasa dia ada di Yerusalem. Di Yerusalem dia terdidik dalam pendidikan guru besar Gamaliel. Paulus pun bertumbuh dengan pendirian yang kuat kepada hukum Taurat sebagai Farisi.
Mengenal sedikit latar belakang Paulus memberi masukan yang membantu kita untuk mengetahui alasannya menganiaya pengikut Kristus. Dia sangat marah mendengar dan melihat sendiri kemajuan Injil yang dinilainya sebagai penghujatan kepada Allah. Ketika Stefanus martir dilempari dengan batu dia sangat setuju karena menganggapnya bahwa hal itu sesuai dengan hukum Taurat. Bahkan peristiwa itu menyemangati dirinya untuk menganiaya dan memenjarakan pengikut Kristus. Sebagai seorang terpelajar dia tidak sembarangan bertindak, melainkan mengurus surat kuasa untuk tindakannya itu. Bila Paulus menyatakan bahwa dia telah dipanggil Allah menjadi pemberita Injil sejak dari kandungan berarti, masa lalunya sebelum mengikut Yesus adalah bagian dari campur tangan Allah yang memberi kontribusi dalam pemberitaannya. Dia dapat menepis Yudaisme yang mau mencoba mengotori iman Kristen karena dia mengetahui kegagalan Yudaisme membawa pengenalan kepada Allah. Dia memperoleh keleluasaan walaupun sangat dibatasi dalam pemberitaan Injil karena dia adalah warga negara Romawi. Latar belakang hidupnya adalah sesuatu yang berguna dalam pelayanannya. (MT)
Taurat cukup jitu mengajar untuk mengetahui Allah tetapi gagal membawa manusia mengenal Allah.