Sabtu 03 Oktober 2020
YUDAS – MENGKHIANATI YESUS
Yudas : – Iskariot – Merasa lebih – Mengkhianat
Bacaan sabda : Yohanes 13:1-30
Yohanes 13:27 “Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”
Dalam daftar nama-nama murid-murid Yesus dalam Injil sinoptik Yudas Iskariot ditulis dalam urutan terakhir dengan keterangan yang menghianati Yesus. Yudas Iskariot karena dia berasal dari Keriot sebuah kota kecil di Yudea. Dia berbeda dengan para murid yang lain yang berasal dari sekitar Galilea. Mungkin karena dia berasal dari Yudea membuatnya merasa lebih baik dan lebih istimewa.
Ada perbedaan yang sangat signifikan antara orang Galilea dan orang Yudea. Sesungguhnya orang Galilea tidak lebih baik dari orang Yudea. Perbedaannya adalah pada sikap dan kemauan. Bila orang Galilea mempunyai sikap dan kemauan belajar dan mau berubah. Mungkin hal itulah yang membuat Yesus memilih hampir semua murid-Nya dari Galilea. Yesus tahu betul bahwa belajar adalah proses perubahan. Tetapi Yesus tetap memberi kesempatan kepada siapa saja. Yudas Iskariot adalah orang Yudea, tetapi kepadanya pun harus diberi kesempatan untuk belajar agar ikut mengalami proses perubahan. Penduduk Yudea memang pada umumnya mempunyai kelemahan yaitu sulit untuk berubah. Mereka sulit berubah karena sudah merasa cukup baik bahkan lebih benar dari yang lain. Yudas Iskariot mendapat materi ajar yang sama dengan sebelas kerabatnya sesama murid Yesus. Entah apa yang merasuk hati dan pikirannya sehingga karakternya sangat buruk. Tetapi sesungguhnya keburukan watak dan karakter Yudas ini justru menggarisbawahi keindahan dan kesempurnaan watak dan karakter Yesus guru yang dikhiantinya.
Yesus sebenarnya mengetahui sikap sifat buruk Yudas sebagai seorang pencuri dan pengkhianat. Tetapi kesabaran-Nya untuk memberi kesempatan kepada Yudas Iskariot untuk berubah melalui proses belajar tak kenal batas. Yesus mengetahui kemunafikan Yudas Iskariot tetapi tak pernah menyinggungnya di depan kesebelas murid-Nya. Bahkan dari keramahan-Nya, Yesus berusaha agar Yudas tidak menyadari sesungguhnya Yesus mengetahui kartu kemunafikannya. Betapa sulit bagi Yesus membangun hubungan dengan Yudas tetapi tak pernah menunjukkan bahwa Dia kurang menyenangi Yudas Iskariot si pengkhianat ini. Pada perjamuan malam Yesus tetap membungkuk membasuh kakinya, namun tetap tak berhasil mengetuk hati Yudas ini. Bahkan Yesus memberi potongan roti khusus yang dicelupkan kepadanya. Roti pertama ini diharapkan dapat mengubah pengkhianatnya. Suatu sikap kasih sempurna Yesus ternyata tak dapat mengubah Yudas Iskariot. Betullah dia seorang pengkhianat.(MT)
Memiliki watak dan karakter seperti Yesus sangat diperlukan oleh umat-Nya.