Selasa 29 September 2020
TOMAS – LOGIS DAN IDEALIS
Tomas : – Logis – Realistis – Idealis
Bacaan Sabda : Yohanes 20:24-29
Yohanes 20:28-29 “Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Tomas tidak mudah mempercayai karena dia sangat logis dalam merespon sesuatu. Tomas sangat gemar meneliti dan mengamati berita yang dia dengar sebelum percaya dan menerima. Ketika dia mendengar bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian, dia tidak langsung percaya. Bukan berarti Tomas orang yang tidak mau percaya. Dia mempunyai pendapat mengenai dirinya sendiri. Dia justru menilai dirinya seorang yang sangat logis dan seorang realistis sejati. Dalam Yohanes 11:16 dia merasa cukup logis menyatakan bila Yesus pergi lagi ke Yudea, dia bisa-bisa menghadapi kesulitan besar dan nyawanya betul-betul terancam. Tomas memang sangat realistis menyatakan pendapatnya, karena Yesus sudah sering diancam oleh orang-orang Yudea. Tetapi Tomas yang sangat logis dan realistis ini adalah seorang murid Yesus yang setia. Sifat realistisnya tidak menghalanginya untuk terus ikut Yesus ke Yudea. Sangat logis juga bila dia tidak percaya Yesus yang sudah disalibkan dan dikuburkan itu berjalan-jalan di sekitar Yerusalem.
Tomas bukan meragukan pemberitahuan Yesus yang akan bangkit pada hari ketiga. Tetapi yang diragukan adalah Yesus bangkit dengan tubuh kebangkitan yang dapat berinteraksi dengan murid-murid-Nya seperti biasanya. Itulah sebabnya dia sangat ingin menaruh jarinya ke bekas luka di tangan Yesus. Bisa saja kita memberi banyak lagi pendapat mengenai sikap Tomas meresponi kebangkitan Yesus, tetapi dia cukup jujur mengungkapkan perasaannya. Dengan pengamatan yang semakin akurat akhirnya Tomas percaya juga. Kesediaannya ikut bersekutu dengan saudara-saudara sesama murid Yesus lainnya adalah sikap Tomas yang mulai membuka hatinya kepada berita kebangkitan Yesus. Dalam hal ini dia harus juga berpikir logis dan realistis akan kebangkitan Yesus. Dia berpikir bahwa Yesus bangkit dari kematian dan dapat berinteraksi dengan tubuh kebangkitan-Nya kepada pengikut-Nya sangat mungkin dan tidak mustahil. Itulah sebabnya dia tidak perlu lagi menaruh jarinya ke bekas paku di tangan Yesus. Sekarang Tomas bukan saja logis dan realistis, dia berubah menjadi orang yang sangat idealis. Itulah sebabnya dia langsung sujud menyembah Yesus dan berkata “Ya Tuhanku, Ya Allahku”. Tomas mengajarkan pengikut Kristus, bahwa iman kristen itu adalah sesuatu yang logis karena didasarkan dan dibangun pada fakta-fakta yang nyata. Sebab itu sangat beralasan bila semua pengikut Kristus harus setia dengan imannya.(MT)
Dalam keadaan sesukar apapun setialah kepada Kristus.