Senin 28 September 2020
TOMAS – MURID YESUS SI KEMBAR
Tomas : – Murid Yesus – Didimus – Si kembar
Bacaan sabda : Yohanes 11:1-16
Yohanes 11:16 “Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.”
Dalam bahasa Aram Tomas “Oma” bahasa Yunani Didimus artinya anak kembar. Tetapi seorang dari 12 murid Yesus ini tidak mempunyai penjelasan tentang siapa kembarannya. Tradisi Siria dan Mesir menyebut nama kembarannya adalah Yudas, itu pun tidak ada penjelasan mengenai Yudas kembarannya itu. Karena tidak ada sumber yang akurat mengenai kembaran Tomas mungkin pengertian anak kembar pada diri Tomas adalah ada sifat yang disebut sifat kembar. Tomas mempunyai sifat mengabdi karena dia buktikan dengan kerelaannya mati bersama Yesus. Tetapi sifat pengabdiannya ini dikembarkan dengan sifat pesimis. Tomas mempunyai sifat selalu melihat sisi gelap dari setiap keadaan dan peristiwa. Dia suka menguatirkan akan terjadinya kemungkinan yang paling jelek.Hal itu membuat Tomas siap mengabdi bila pun terjadi hal yang paling buruk. Hanya saja dalam sifat kembar mengabdi dan pesimis ini sifat pesimisnya yang selalu paling menonjol.
Ketika Yesus mengajaknya bersama-sama murid yang lain pergi ke Betania, Tomas menyatakan sifat pengabdiannya rela mati bersama Yesus. Dan kerelaannya itu bukan isapan jempol belaka, karena dia sungguh-sungguh, tak perlu diragukan. Dia rela mengorbankan segala sesuatu termasuk hidupnya untuk menyatakan pengabdian dan membuktikan pengorbanannya untuk guru yang sungguh-sungguh dikasihinya. Tetapi selalu saja disertai pesimis. Tomas sudah siap menghadapi kemungkinan bila misi mereka akan dihadang oleh penduduk Betania dengan kekerasan. Ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, karena kehadiran mereka disambut dengan ramah. Pesimisme Tomas ternyata tidak terbukti. Dalam peristiwa penyaliban Yesus pesimisme Tomas benar-benar terbukti pula. Kekuatirannya sekarang tepat. Dalam waktu yang lama Tomas dirundung duka oleh sifat pesimisnya. Sifat pesimisnya berhasil menguasai pikirannya. Dia lupa bila Yesus sudah pernah memberitahukan bahwa Yesus akan bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya. Sifat pesimis telah membuat Tomas murung dalam kesendiriannya. Ketika Yesus bangkit dan hadir di tengah-tengah para murid yang sedang bersekutu, Tomas tidak ada. Sifat pesimis telah menghalangi Tomas bertemu dengan Yesus. Pengabdian Tomas ditaklukan oleh sifat pesimisnya.
Dalam diri Tomas terdapat dua sifat kembar yang sangat bertentangan. Pengabdian dan pesimisme adalah kembar yang sangat tidak serasi. Tetapi ketika Tomas membuang sifat pesimisnya, dia pun bersekutu dengan para murid. Yesus pun hadir. Tomas sujud menyembah Yesus. Semenjak itu pengabdian mendapat saudara kembar yang serasi dalam diri Tomas yaitu iman. (MT)
Miliki sifat optimis dalam mengiring Yesus, jangan pesimis!