Rabu 23 September 2020
FILIPUS – SANG PEMIKIR
Filipus : – Rasul – Pemikir – Belajar
Bacaan Sabda : Yohanes 6:1-15
Yohanes 6:7 “Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
Filipus adalah seorang rasul yang sangat ilmiah dan pemikir yang akurat. Tidaklah mengherankan pada awal pembelajarannya sebagai murid Yesus, dia sering bingung karena ajaran Yesus sangat bertentangan dengan logikanya. Tetapi Filipus tidak mundur. Dia terus belajar, karena menyadari bahwa logikanya tidak selalu akurat dan tak bisa diandalkan. Dalam diam dia mengadakan penelitian tentang kebenaran yang diajarkan oleh Yesus sang guru yang diam-diam secara perlahan tetapi pasti semakin dikaguminya. Kebenaran yang diajarkan gurunya telah mengubah konsep berpikirnya sekaligus mengubah hidupnya. Perubahan yang dialami tidak mendadak tetapi berproses melalui pembelajaran yang diterima langsung dari Yesus. Ternyata seorang pemikir seperti Filipus mendapat tempat di antara murid-murid Yesus. Akan selalu begitu, karena Yesus sangat mengetahui bahwa sepanjang sejarah, manusia membutuhkan pemikiran karena ilmuwan dan pemikir sejati memiliki semangat belajar yang sangat besar.
Melalui peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima katul roti dan dua ekor ikan, Filipus sedang disuguhkan suatu pelajaran penting yang sangat bertentangan dengan logikanya. Saat Yesus mengatakan “Beri mereka makan” Kepada murid-murid-Nya, dan secara langsung kepada Filipus, dia langsung menghitung. Daya pikir matematisnya langsung jalan. Kemudian jawabnya kepada Yesus bila disederhanakan adalah “mustahil pak guru”. Ketika Andreas memberi laporan tentang ada anak kecil membawa lima katul roti dan dua ekor ikan hanya menimbulkan rasa geli di hatinya. Hampir saja dia mencegah Andreas yang dianggapnya memberi laporan yang sia-sia. Tetapi dia tidak melakukan tindakan itu. Diam-diam dia belajar dan menunggu hal yang terjadi berikutnya. Dia ternyata adalah seorang murid yang mempunyai hati seorang murid. Ternyata Filipus ikut juga membagi-bagikan roti kepada ribuan orang itu bersama murid-murid Yesus yang lain.
Melalui peristiwa ini Yesus mengajar Filipus dan para pemikir yang lain akan satu hal penting. Ternyata ada bidang-bidang kehidupan di mana konsep matematis tidak selalu berlaku, dan konsep pemikiran logis harus tunduk kepada iman. Filipus mengetahui satu hal penting. Di tangan Filipus lima ketul roti dan dua ekor ikan tidak berarti apa-apa tetapi bila sudah berada ditangan Yesus sang gurunya ternyata tak terhabiskan oleh 5000 orang laki-laki ditambah para wanita dan para anak-anak. Ini merupakan cabang ilmu pengetahuan yang baru bagi pemikir seperti Filipus. Hal itu membuat Filipus semakin giat belajar. (MT)
Ada bidang kehidupan dimana pemikiran dan konsep matematis tidak berlaku.