Minggu 20 September 2020
YOHANES – RASUL DAN PENULIS
Yohanes : – Rasul – Penulis – Boanerges
Bacaan Sabda : Yohanes 1:1-18
Yohanes 1:1-3 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. “Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”
Dalam Kisah Para Rasul 4:13, Yohanes dinyatakan orang sezamannya sebagai orang biasa yang tidak terpelajar. Pernyataan itu dilontarkan secara spontan oleh orang banyak sebagai respon atas keberaniannya memberitakan Injil kepada orang banyak termasuk kepada orang-orang terpelajar. Sebagai seorang rasul yang mendapat mandat langsung dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil, Yohanes termasuk pemberani yang tak ragu sedikitpun untuk mengkhotbahkan Injil kepada semua orang yang ditemuinya. Rupanya bukan hanya dari keberaniannya saja, tetapi juga dari isi khotbah dan tutur katanya membuat banyak orang mengaguminya. Rupanya pemberitaannya begitu jelas dan indah sehingga menganggapnya sebagai khotbah seorang terpelajar bukan dari orang biasa atau orang kebanyakan.
Faktanya injilnya adalah tulisan terindah dari kitab yang pernah ada dan mungkin saja paling sering dibaca. Dalam Markus 4:17 Yesus sendiri menjulukinya Boanerges yang artinya anak guruh. Suatu julukan yang mungkin sesuai dengan kepribadiannya mungkin juga julukan khusus pada saat ia memohon agar dia diizinkan meminta api untuk membakar musuh-musuhnya karena menghalang-halangi perjalanan mereka (Lukas 9:54). Tetapi nyatanya Yohanes menulis injilnya sebagai buku paling agung menjelaskan kasih yang sejati.
Yohanes memulai karirnya sebagai seorang nelayan di sebuah danau yang terletak di negara yang sangat kecil. Tetapi dia meninggalkan karir kebanggaannya untuk menjadi salah seorang dari ke-12 murid Yesus. Tuhan Yesus sendirilah yang memakai Yohanes untuk menulis Injil Yohanes sehingga isinya sangat padat dengan informasi yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan. Lebih-lebih lagi bila mempelajari kitab Wahyu yang ditulisnya sesuai dengan inspirasi Ilahi yang langsung diterima dari Yesus sendiri saat dia dibuang dan diisolasi di pulau Patmos. Dia telah menulis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada akhir zaman. Dia melukiskan peristiwa-peristiwa kosmis yang bercakupan luas jauh ke batas waktu ke depan. Semuanya betul-betul di luar kapasitasnya. Tentu Allah sendirilah yang menjadi sumber utama dari semua tulisannya. Semuanya itu dapat terjadi dan dicapai karena Yohanes telah menyatu dengan suatu hidup yang jauh melebihi hidupnya sendiri. Dia bukan hanya mewartakan Injil Tetapi dia telah menjelma menjadi Injil yang diwartakannya. Dengan lantang dan sangat jelas Yohanes menyuarakan bahwa di dalam Yesus Kristus, Allah telah mengaruniakan hidup-Nya Yang Kekal kepada manusia. (MT)
Pemberita Injil harus menjelma menjadi Injil yang diwartakan.