Kamis 17 September 2020
PETRUS – BERGUMUL UNTUK BERINTEGRITAS
Petrus : – Penulis – Pergumulan – Integritas
Bacaan sabda : 2 Petrus 1:3-11
2 Petrus 1:5-7 “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.”
Melihat kehidupan Petrus dalam kitab Injil saja pasti kita segera memberi stigma kepadanya seorang yang egois dan suka menonjolkan diri. Pada suatu saat dia akan terlihat semangat tetapi pada saat lain dia menjadi sangat lemah karena kehilangan semangat. Pada saat tertentu dia sangat antusias menyatakan kesetiaannya tetapi tidak lama kemudian dia sudah menyangkal gurunya. Oleh imannya dia bisa berjalan di atas air tapi dalam hitungan menit atau mungkin detik saja dia tenggelam oleh karena kehilangan iman dihembuskan angin ribut. Dia suka menonjolkan diri didorong oleh sifat egoisnya, tetapi dia ternyata sangat labil.
Ada satu hal yang baik dalam dirinya yaitu dia mau menyesali kesalahannya dan punya kemauan besar untuk berubah. Bila kita meninjau hidupnya dalam kisah para rasul terjadi kemajuan yang sangat signifikan. Dia tetap menonjol tapi dalam pengertian positif. Dia tampil sebagai pengkotbah luar biasa tetapi bukan dalam rangka menonjolkan diri. Dia didorong oleh Roh Kudus menyuarakan Injil dan dia taat. Selama pekabaran Injil yang diinformasikan dalam Kisah Para Rasul dia tetap bersemangat. Petrus tampil sebagai pemberita Injil dengan semangat yang stabil. Walaupun ada masalah-masalah yang timbul dengan rasul yang lain dia berusaha mencari solusi kemudian melanjutkan pelayanan penginjilannya.
Untuk lebih mengenal Petrus perlu juga kita membaca dua suratnya yang sangat sarat dengan nilai-nilai indah kehidupan Kristiani. Sangat jelas kalau Petrus memasuki pergumulan untuk memerangi sifat-sifat lamanya dan dia sangat berhasil. Kepribadiannya semakin indah karena mau berubah kemudian dia terbentuk menjadi pribadi yang sangat berintegritas.
Dalam suratnya yang pertama yang ditujukan kepada orang-orang pendatang di seluruh Asia kecil ke kaisaran Romawi, menyemangati orang percaya. Petrus memberi pandangan-pandangan bernilai abadi dalam menjalani kehidupan sempurna di bumi ini. Petrus mengingatkan orang percaya agar tetap setia kepada Yesus, dengan tegas menolak dampak dari budaya yang bertentangan dengan kekristenan. Dalam suratnya yang kedua ini memang suasana sudah berbeda. Ancaman kepada orang percaya bukan dari luar gereja lagi, tetapi dari dalam gereja itu sendiri dalam bentuk bermunculan ajaran yang menyimpang dari Kebenaran Injil, Petrus memotivasi orang percaya agar tekun belajar. Seperti dirinya yang terus belajar menambahkan kepada imannya nilai-nilai kerohanian yang nyata melalui kehidupan moral yang saleh dan karakter yang benar. (MT)
Petrus terus berproses melalui pergumulan hidupnya menjadi orang berintegritas.