Rabu 16 September 2020
PETRUS – PENGKOTBAH INJIL
Petrus : – Pengkhotbah Injil – Berbelaskasihan – Tak terpenjarakan
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 12:1-19
Kisah Para Rasul 12:7 “Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: “Bangunlah segera! Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.”
Walaupun Petrus dipakai Allah dengan heran sebagai Pengkhotbah Injili, dan melakukan berbagai mujizat serta mentobatkan ribuan orang, tetapi sepertinya hati Petrus tidak tertarik mendirikan organisasi gereja.
- Hatinya tidak terpikat menjadi seorang pemimpin gereja lokal.
- Petrus lebih tertarik hidup dekat dengan Yesus.
- Dia sudah fokus hidup sesuai kehendak Yesus guru dan sekaligus Tuhannya. Dia tidak kuatir sedikitpun tentang masa depannya. Kemungkinan besar dia ingin mengikuti Yakobus yang sudah mati bagi Kristus.
- Dia sudah ingin hidup bersama Kristus dalam keabadian.
- Petrus baru saja menemukan dirinya berbeda karena imannya kepada Kristus. Saat melewati gerbang indah bait Allah hatinya tergerak memberitakan Injil dan berdoa untuk seorang peminta-minta yang lumpuh. Orang itu percaya dan sembuh. Baginya orang lumpuh itu percaya dan sembuh sudah cukup tanpa memikirkan bahwa orang itu akan menambah jumlah orang percaya apalagi akan menjadi anggota gerejanya.
Yang ada dalam hati Petrus adalah membagi apa yang dimiliki kepada orang lain. Milik paling berharganya bukan mas dan perak tetapi sesuatu yang jauh lebih utama yaitu nama Yesus.
Peristiwa yang terjadi di tempat keramaian itu sangat menakjubkan orang banyak. Tetapi bukan menjadi orang yang mengagumkan yang menjadi tujuan Petrus. Bahkan pertobatan-pertobatan orang banyak bukan tujuannya. Mujizat dan pertobatan orang banyak adalah dampak dari membagikan kasih Yesus kepada siapa saja yang ditemuinya tanpa memandang strata sosial mereka. Petrus memberi dirinya dikuasai dan dipakai Roh Kudus memberikan anugerah Yesus kepada orang-orang yang hidup dalam berbagai tekanan dan penderitaan.
Adalah Herodes yang terganggu melihat ketertarikan orang banyak kepada pekabaran Injil yang dilakukan para rasul. Herodes menyuruh prajuritnya membunuh Yakobus saudara Yohanes. Herodes melihat masyarakat Yahudi menyukai tindakannya dia pun menindaklanjuti memenjarakan Petrus. Petrus ternyata tidak takut malah dia tertidur pulas dalam penjara. Dia betul-betul mempunyai keberanian yang tak tergoyahkan. Petrus sangat percaya pernyataan Yesus bahwa dia akan hidup sampai tua (Yohanes 21:18). Jadi dia percaya bahwa Herodes yang adalah penguasa kejam tak akan mampu membunuhnya. Pada saat dia tidur nyenyak malaikat diutus Yesus untuk membangunkannya. Dengan tenang Petrus melangkah meninggalkan penjara hingga memasuki suatu ruangan di mana orang-orang percaya sedang bersekutu mendoakannya. Petrus betul tak terpenjarakan. (MT)
Petrus memang di penjara tapi tak terikat dan tak terpenjarakan.