Minggu 30 Agustus 2020
SIMEON – SIAP MATI SETELAH BERTEMU YESUS
Simeon : – Nabi sejati – Bertemu bayi Yesus – Siap mati
Bacaan Sabda : Lukas 2:25-35Lukas 2:29-31 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, “sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, “yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa”
Pernyataan bahwa Simeon adalah seorang yang benar dan saleh menyimpulkan bahwa dia adalah nabi yang sejati. Simeon tidaklah berstatus nabi tetapi dia menubuatkan hal-hal yang sangat pasti tentang Yesus, walaupun Yesus yang dibawa kepadanya masih seorang bayi. Benar dan saleh yang dalam bahasa Yunani “dikaios” mengandung pengertian bersih, lurus dan tulus. Artinya patuh secara tulus kepada firman Allah dengan kepatuhan melakukan baik dengan ketulusan hati maupun dalam tindakan. Kebenaran yang dicari dan diharapkan Allah dari umat-Nya adalah kebenaran berdasarkan yang dipraktekkan Simeon yaitu kebenaran berdasarkan iman yang tersimpan dan datang dari hati sehingga penuh kasih dan takut kepada-Nya.
Alkitab menjelaskan bahwa orang benar atau umat beriman yang benar bukanlah orang yang sempurna. Mereka bisa saja jatuh dalam dosa tetapi tidak hidup dalam dosa. Umat yang benar dan hidup dalam kebenaran selalu hidup dekat dengan Allah, sehingga bila berbuat kesalahan segera bertobat dan berubah untuk menjaga tetap hidup dekat dengan Allah. Pada zaman Simeon keadaan rohani umat Allah secara umum sungguh sangat menyedihkan. Tetapi saat sebagian besar umat meninggalkan hidup sebagai umat Allah, Simeon adalah termasuk bagian yang sangat sedikit hidup tetap setia kepada Allah. Simeon adalah seorang yang sangat percaya akan janji Allah tentang kedatangan “Mesias”. Penghiburan utamanya adalah menanti kedatangan Yesus sang Mesias itu. Itulah sebabnya ketika bayi Yesus dibawa ke bait Allah, Simeon mendapat petunjuk dari Roh Kudus mengetahui bahwa Yesus lah yang ditunggu selama ini. Simeon segera menyambut Yesus dan menatangnya serta mengucapkan pernyataan yang benar dan tepat tentang Yesus.
Pertemuannya dengan bayi Yesus menyingkaplan isi hatinya. Setelah Simeon menubuatkan tentang inti kedatangan Yesus yang akan disingkapkan kemudian, diapun mengungkapkan isi hatinya. Simeon yang hidup benar dan saleh itu sudah siap pulang ke rumah surgawi dengan sukacita, karena tugas di bumi sudah selesai. Biasanya keinginan mati dari seseorang adalah bentuk keputusasaan. Tetapi Simeon bukanlah orang yang berputusasa, Simeon justru sedang hidup dalam kecerahan dan penuh harapan. Pertemuannya dengan Yesus lah yang menjadi dasar pengharapannya. Sama seperti Yesus, selalu siap meninggalkan dunia yang fana ini, karena akan hidup dalam kedamaian yang kekal, karena tugas di bumi sudah selesai. (MT)
Ingin mati adalah bentuk keputusasaan tetapi siap mati adalah bentuk nyata dari iman.