Sabtu 29 Agustus 2020
YOHANES – PEMBERANI
Yohanes : – Pemberani – Konsisten – Korban
Bacaan sabda : Matius 14:1-12
Matius 14:1-2 “Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. “Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.”
Yohanes pembaptis adalah seorang pemberani. Tidak ada yang mampu menghentikannya memberitakan kebenaran termasuk raja wilayah Herodes. Kuasa seorang raja tak mengubah konsistensinya untuk menyuarakan kebenaran, menegur dosa dan kesalahan dan mengajak pendosa untuk bertobat. Keberaniannya menegur Herodes menjadikan Herodias istrinya dengan cara tak halal atau ilegal. Herodes menjebloskkannya ke penjara secara tidak adil. Bagi Yohanes pembaptis hidup dalam penjara adalah klimaks dari penderitaannya sebagai resiko atas keberaniannya dan konsistennya menyuarakan kebenaran. Yohanes biasa hidup di alam bebas tiba-tiba saja harus mendekam dalam penjara, bukan karena kesalahan tetapi justru karena kebenaran. Hidup di padang gurun memang sangat keras, tetapi oleh karena Roh Kudus, Yohanes sangat menikmatinya, karena hidup dan berkarya di alam luas dengan ruang gerak yang sangat leluasa.
Hidup dalam penyertaan Tuhan membuat Yohanes pembaptis tak mempunyai keinginan untuk mengejar kekayaan dan kesenangan. Bagi Yohanes pembaptis penemuan terbesar adalah mengetahui kehendak Tuhan dan pencapaian tertinggi adalah melakukan kehendak Tuhan. Dia betul-betul siap menjadi pelita yang terus menyala kendati pun angin gurun yang kencang dan tak henti-hentinya meniupnya. Pelita yang bernama Yohanes pembaptis itu terus menyala dan tak terpandamkan. Tetapi berada dalam penjara membuat pelita itu siap untuk memudar. Berada dalam penjara membuat Yohanes pembaptis seakan-akan lepas akan penderitaannya. Tetapi dia menerima kenyataan itu setelah utusannya dari penjara memberi informasi yang jelas bahwa Yesus sudah memulai karyanya. Dia memang sudah siap semakin berkurang asalkan Yesus semakin besar. Namun kehidupan Yohanes pembaptis yang akhirnya tragis dan tanpa semarak justru memberi penjelasan yang terang benderang akan adanya kehidupan kekal di balik kematian. Hidup setia dan penuh pengabdian seakan-akan hidup tanpa ada imbalan. Sungguh diluar nalar bila hidup seperti Yohanes yang sarat dedikasi seperti tak diindahkan Tuhan sama sekali. Tetapi sudah pasti pengindahan itu tak perlu ada yang tahu. Sudah pasti ada dan akan ada dan sempurna adanya karena Allah yang mengadakan. Herodes yang membunuhnya atas permintaan putrinya dari Herodias diam-diam takut kepada Yohanes pembaptis. Hal itu terbukti melalui sikapnya menanggapi kemunculan Yesus dengan mujizat dan pengajaran-Nya yang luar biasa. Herodes yang ketakutan itu menganggap Yohanes pembaptis yang dia bunuh bangkit. (MT)
Semangat pemberani tak akan memudar oleh tiupan angin.