Kamis 27 Agustus 2020
YOHANES – SANG PERINTIS JALAN
Yohanes : – Pembaptis – Membaptis Yesus – Perintis jalan
Bacaan sabda : Matius 3:1-17
Matius 3:2-3 “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
Yohanes tampil di padang gurun Yudea memberitakan berita pertobatan. Kehadirannya cukup mengejutkan para petinggi agama Yahudi karena sangat tegas menegur berbagai kemunafikan beragama yang sudah lama mereka Praktekkan. Ada dua kelompok agama yang merasa perlu mendapat penghargaan dari orang banyak atau publik rakyat Yahudi itu Farisi dan saduki.
Kelompok Farisi adalah golongan keagamaan Yahudi yang sangat mentaati seluruh Perjanjian Lama tetapi sangat didominasi penafsiran bebas mereka sendiri. Tekanan tafsiran bebas orang Farisi adalah keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan hukum-hukum Allah secara harafiah. Bagi Farisi Mesias datang sebagai penguasa untuk membantu orang Israel memaksakan semua orang tunduk kepada hukum Allah. Dan kesalehan yang mereka praktikkan adalah kesalahan lahirlah tanpa kerohanian dan tanpa hati yang tertuju kepada Tuhan. Kelompok Farisi ini harus bertobat, dalam menyambut kedatangan Yesus. Yohanes tidak gentar mengajak mereka untuk bertobat, Karena bila tidak maka mereka tidak siap menerima Yesus dan ajaran-Nya.
Kelompok Saduki adalah golongan liberal yang tidak menyukai hal-hal yang bersifat rohani. Walaupun mereka menganggap diri kelompok beragama yang mentaati Allah tetapi secara praktis mereka justru menyangkal keberadaan Allah walaupun dalam hal ini bukan berarti mereka atheis. Faktanya mereka menolak tentang kebangkitan orang mati, menolak adanya malaikat, menolak kekekalan dan hukuman kekal. Golongan ini lemah secara moral dan hidup secara duniawi. Kelompok ini sangat kuat karena mendominasi mahkamah agama. Walaupun demikian Yohanes tetap dengan lantang mengajak mereka untuk bertobat. Ketika nabi Yesaya menubuatkan bahwa Yohanes adalah suara di padang gurun yang mengajak orang bertobat artinya bukan Yohanesnya yang utama melainkan ajakannya untuk bertobat. Di tengah ajakannya untuk bertobat Yohanes menegur para pemimpin agama sebagai ular beludak yang bangga dengan status anak Abraham. Suatu keberanian untuk mengajak orang beragama untuk bertobat adalah suara di padang gurun dari seorang perintis jalan bagi kedatangan Kristus.
Pada dasarnya ajakan Yohanes pembaptis yang membaptis Yesus ini adalah mengajak para pemuka agama dan seluruh penganut agama Yahudi tidak cukup beragama saja. Mereka harus bertobat dalam arti melakukan kebajikan, hidup saleh dan jujur dalam membangun hubungan dengan sesama. Herodes Antipas terganggu melihat betapa banyak yang datang mendengar Yohanes, sehingga curiga karena menganggapnya pemimpin gerakan masa. (MT)
Tidak ada manusia yang tak membutuhkan pertolongan.