Senin 24 Agustus 2020
DANIEL – BAPA TAAT FIRMAN
Yusuf : – Bertanggung jawab – Mentaati Firman – Mengakui ke-Tuhan-an Yesus
Bacaan sabda : Lukas 2:41-52
Lukas 2:48 “Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”
Yusuf pasti mengetahui dengan jelas bahwa Yesus bukanlah anaknya. Dia hanya dipercayakan Allah menjadi bapa angkat, sebagai bapa manusiawi Yesus. Dalam Lukas 3:23 ditulis menurut anggapan orang, Yesus adalah anak Yusuf. Jadi hanya anggapan belaka, karena sesungguhnya Yesus adalah anak Allah. Pertanyaannya adalah “Mengapa Yesus membutuhkan bapa angkat?” Apakah Yesus ditelantarkan bapa-Nya yaitu Allah? Jawabannya adalah tidak. Karena ALlah mengarunikan anak-Nya yang tunggal supaya yang percaya kepada-Nya beroleh selamat.
Anak Allah yang tunggal itu dikaruniakan-Nya datang ke dunia menjadi manusia seperti yang dijelaskan rasul Yohanes dalam Injilnya pasal satu. Karena menjadi manusia maka Yesus lahir dari perawan Maria yang mengadung dari Roh Kudus. Menjadi manusia berarti Yesus membutuhkan figur Bapa maka pilihan jatuh kepada Yusuf. Jadi sebagai manusia sejati Yesus dibesarkan oleh orangtua yang lengkap. Bila Allah memilih Yusuf tentunya berdasarkan ke-Mahatahuan-Nya. Faktanya Yusuf adalah seorang bapa yang sangat bertanggungjawab, tetapi juga sangat bijaksana dalam membatasi diri dalam hal membesarkan dan mendidik Yesus. Yusuf sangat menyadari Yesus adalah anak Allah. Sebagai bapa yang bertanggungjawab, Yusuf melakukan semua ritual agama, baik untuk dirinya sebagai orangtua, juga untuk Yesus seperti membawa Yesus ke bait Allah untuk diserahkan dan untuk disunat.
Ketika Herodes memerintahkan pembunuhan anak umur 2 tahun ke bawah di Bethelem dengan cekatan Yusuf membawa Yesus ke Mesir. Setelah Herodes mati Yusuf membawa kembali ke Nazaret. Setiap tahun sekali Yusuf pergi ke bait Allah Yerusalem. Jadi sangat jelas Yusuf sangat bertanggungjawab memberi keteladanan melakukan kegiatan agama kepada Yesus. Pada saat Yesus berumur 12 tahun Yesus dibawa ikut serta beribadah ke bait Allah Yerusalem. Pada saat itu Yusuf semakin menyadari bahwa Yesus bukanlah anaknya. Yusuf takjub karena Yesus mampu menjadi fasilitator dan inspirator dalam diskusi agama bersama para imam dan para tua-tua bait Allah. Yusuf menyadari keterbatasannya dalam memahami firman Allah, ternyata Yesus jauh lebih memahami dari dirinya. Tetapi tanggungjawab Yusuf dilakukan dengan cara mentaati firman Allah. Jadi sangat pasti bahwa selama Yesus berada dalam pengasuhan Yusuf, dia sangat paham bahwa Yesus bertumbuh sebagai manusia sangat sempurna tanpa kesalahan. Pasti Yusuf mengakui ke-Tuhan-an Yesus. (MT)
Yusuf adalah figur Bapa yang bertanggung jawab dan bijaksana.