Minggu 23 Agustus 2020
YUSUF – SANG PRIA SEJATI
Yusuf : – Tunangan maria – Petunjuk malaikat – Taat petunjuk
Bacaan Sabda : Matius 1:18-25
Matius 1:22-23 “Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel — yang berarti: Allah menyertai kita.”
Yusuf adalah seorang pria muda yang sudah membangun hubungan kasih dengan perawan Maria hingga ke taraf bertunangan. Pada zaman itu bertunangan tidak seagresif berpacaran zaman sekarang. Pertemuan mereka sangat jarang. Kalaupun bertemu tidak boleh berduaan karena dianggap tidak sopan. Tetapi pertunangan berarti sudah membuat janji setia melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tidak ada lagi alasan yang cukup kuat untuk menggagalkan pernikahan mereka kecuali satu pihak berselingkuh. Itulah sebabnya Yusuf sangat kecewa ketika Maria ternyata mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka menikah. Pada awalnya dalam pandangan Yusuf, Maria telah berselingkuh apapun alasannya. Tetapi segera Yusuf mendapat petunjuk dari malaikat sehingga niatnya meninggalkan Maria secara diam-diam tidak jadi.
Yusuf adalah seorang pemuda yang selalu setia membangun hubungan baik dan dekat dengan Tuhan, sehingga dapat dibilang bahwa pada zamannya jarang pemuda yang hidup sebaik dia. Itulah sebabnya Allah memilih dia memikul tanggung jawab yang luar biasa pentingnya. Tahap demi tahap Yusuf menjalani tanggung jawabnya yang sangat istimewa itu. Dia mentaati setiap langkah tanpa bertanya dan tanpa ragu-ragu. Tanggung jawab yang tergolong berat itu ditanggungnya tanpa keluh kesah apalagi bersungut-sungut. Allah sangat selektif memilih orang yang tepat menjadi orangtua dan pengasuh Yesus yang adalah anak Allah. Yusuf tukang kayu dari Nazaret itu adalah seorang pekerja keras. Allah mempercayakan anak-Nya diasuh seorang pria sejati yang sangat rajin dan pekerja keras. Pria yang sangat sabar itu bukan saja seorang yang taat kepada Allah tetapi ternyata dia taat juga kepada pemerintah. Itulah yang membuatnya harus juga pergi mendaftarkan dirinya mentaati sensus penduduk yang diperintahkan Kaisar Agustus. Hal itu tidak mudah karena istrinya Maria sedang hamil tua. Tidaklah mengherankan bila terkesan mereka terlambat tiba di Betlehem. Tetapi bila ditinjau dari nubuat para nabi ternyata mereka tiba tepat waktu. Yusuf memang adalah pekerja keras tetapi perjalanan panjang yang ditempuh dengan berjalan kaki bukanlah hal yang mudah. Diperkirakan Yusuf menuntun keledai yang ditunggangi oleh Maria. Jadi cukup berat. Yusuf adalah pria yang kuat tetapi tetap saja fisiknya terbatas. Yusuf adalah pemberani sehingga berhasil menembus perjalanan yang penuh marabahaya menuntun dan melindungi Maria. Ketaatannya tentu lahir dari imannya yang sungguh kepada firman Tuhan. Sangat jelas Allah memilih orang yang tepat. Seorang pria sejati sebagai pandanan serasi bagi perawan Maria yang mendapat kehormatan untuk menjadi Ibu Yesus. Dalam hal ini Yusuf pun menerima tanggung jawab ini bukan beban tetapi kehormatan. (MT)
Untuk hal yang sangat penting haruslah dipercayakan kepada orang berintegritas.