Jumat 21 Agustus 2020
ZAKHARIA – SUAMI YANG SETIA
Zakharia : – Imam yang setia – Suami yang setia
Bacaan sabda : Lukas 1:5-25
Lukas 1:13-14 “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.”
Dalam Alkitab cukup banyak yang bernama Zakharia. Kurang lebih ada 28 orang yang bernama Zakharia yang sebagian besar bahkan hampir semua ada dalam Alkitab Perjanjian Lama. Di antara mereka yang cukup terkenal adalah Raja Israel dan nabi untuk Yehuda pasca pembuangan sedangkan dalam Perjanjian Baru adalah seorang imam yang setia dan ayah yang sabar. Imam yang setia ini adalah seorang yang setia menunggu gilirannya melakukan tugas seorang imam untuk membakar ukupan di Bait Suci. Untuk menunggu giliran rombongannya bertugas saja mungkin harus sabar selama 1 tahun. Dan ketika rombongan dapat giliran hanya satu orang yang diundi untuk masuk ke Bait Suci membakar ukupan.
Pada zaman itu menjadi seorang imam tidaklah mudah. Mungkin saja sudah banyak yang menjadi lemah dan mundur tapi bukan untuk Zakharia. Allah melihat kesetiaan Zakharia sehingga dipercayakan masuk bait Allah melakukan tugasnya sebagai imam walaupun berdasarkan hasil undian. Zakharia dan istrinya Elizabet hidup benar dan taat kepada Allah bahkan tanpa cacat. Hal itu menjelaskan bahwa Zakharia bukanlah seorang yang memiliki sifat setia yang pasif melainkan seorang yang mempunyai kesetiaan hidup yang aktif. Kesetiaannya semakin jelas dengan karakternya sebagai suami yang sabar. Dia tetap sabar hidup bersama istri yang dinyatakan mandul. Pada zaman itu status mandul hanyalah dikenakan untuk istri dan juga mandul dianggap sebagai kutuk. Sungguh berat bagi Elisabet, untung Elisabet punya suami yang setia dan sabar. Zakharia yang adalah juga imam yang setia. Untuk keduanya itu Zakharia betul-betul sudah teruji. Dia tetap imam yang bertanggung jawab yang ditunjukkan melalui integritas dan kesiapannya melakukan tugas keimamannya. Dia juga tetap menjadi seorang suami yang sabar dan setia walaupun tanpa kehadiran seorang anak dalam pernikahannya dengan Elisabet yang dinyatakan mandul.
Puluhan tahun dijalani dengan setia walaupun hidup sebagai imam dan tanpa kehadiran seorang anak yang dapat disebut sebagai hidup tanpa warna dan sangat berpotensi membosankan. Tetapi dia tetap hidup benar di hadapan Allah berarti dia menerima semua kenyataan dengan rasa syukur. Zakharia adalah seorang anak Tuhan dan seorang suami yang berkesimpulan “tidak dikaruniai anak bukan berarti pernikahan gagal”. Sebagai seorang imam dia adalah hamba Allah yang selalu bersyukur. Zakharia tetap bahagia walau tidak diberi kesempatan dan segera melakukannya dengan penuh tanggungjawab serta penuh rasa syukur. (MT)
Tidak dikaruniai anak bukan berarti pernikahan gagal – Tetaplah setia dan bersyukur.