Minggu 16 Agustus 2020
ZEFANYA -TUHAN MENYEMBUNYIKAN
Zefanya : – Tuhan menyembunyikan – Hari Tuhan
Bacaan Sabda : Zefanya 1:1-18
Zefanya 1:7 “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.”
Zefanya adalah putra buyut raja Hizkia dan arti namanya adalah Tuhan menyembunyikan. Zefanya adalah satu-satunya nabi yang mengetahui garis keturunannya hingga empat dinasti di atasnya. Dari arti namanya ada juga upayanya menyembunyikan garis keturunannya karena bisa membahayakan dirinya. Dia membuka diri sebagai keturunan raja dalam kitabnya ini karena statusnya sebagai nabi tak mungkin lagi merebut kedudukan menjadi raja. Tuhan juga sengaja menyembunyikannya agar terlindung dari kejahatan politik karena Tuhan telah menetapkannya menjadi nabi.
Nabi Zefanya adalah nabi untuk Yehuda yang bernubuat sebelum pembaharuan pada pemerintahan raja Yosia. Nabi Zefanya menegur dosa-dosa yang sangat buruk dan ditujukan kepada Yerusalem dan Yehuda. Pemberitaan nabi Zefanya sedikit banyak berdampak pada pembaharuan yang dilakukan oleh raja Yosia. Zefanya belum melihat kerajaan Babel sebagai kekuatan baru yang mengancam, tetapi Zefanya sudah menubuatkan kebinasaan Asyur dengan jatuhnya kota Niniwe. Dalam hal ini jelas, walaupun Zefanya bernubuat untuk Yehuda perhatiannya diberikan juga kepada Israel Utara yang sudah hancur oleh bangsa Asyur yang kejam. Zefanya secara tegas menyatakan bahwa kesombongan Asyur sebagai bangsa besar yang membuat mereka jatuh dan hancur. Nubuat Zefanya terbukti karena Asyur hancur oleh bangsa yang lebih kuat. Betul juga bahwa di atas langit masih ada langit. Zefanya pun memperingatkan Yehuda supaya jangan terus menerus jatuh dan hidup dalam dosa. Dosa Yehuda salah satunya adalah kesombongan rohani.
Setelah Israel Utara jatuh ketangan Asyur Yehuda merasa lebih baik dari Israel Utara. Nyatanya mereka jatuh juga ke dalam dosa yang dilakukan Israel Utara. Sehingga Zefanya menegur Yehuda dengan menyatakan “Berdiam dirilah di hadapan Allah”. Rendahkan hati di hadapan Allah. Sebab orang yang hidup dekat dengan Allah tanda utamanya adalah hidup rendah hati. Hari Tuhan yang sudah dekat yang dinubuatkan Zefanya mengacu kepada jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah hari Tuhan saat Yehuda tertawan ke Babel, dan jangka panjang pada saat kedatangan Yesus kedua kali. KedatanganTuhan kedua kali yang dimaksud adalah kebahagiaan dan sukacita bagi mereka yang rendah hati dan kesukaran besar bagi mereka yang sombong. Zefanya mempunyai banyak alasan untuk menjadi sombong. Dia adalah keturunan seorang raja dan sangat dekat dengan orang istana. Sebagai seorang nabi, Zefanya cukup disegani karena kecerdasannya. Tetapi dia dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Hal mana sangat tepat kalau Allah memerintahkannya mengajak umat untuk rendah hati. (MT)
Zefanya mengajak umat hidup rendah hati karena dia selalu berjuang untuk hidup rendah hati.