Senin 10 Agustus 2020
AMOS – MENYUARAKAN KEADILAN
Amos : – Nabi untuk Israel – Pekerja – Menyuarakan keadilan
Bacaan sabda : Amos 7:10-17
Amos 7:14-15 “Jawab Amos kepada Amazia: “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”
Amos mempunyai nama yang sama dengan pergumulan hidupnya arti namanya adalah “terbeban” atau “pemikul beban”. Dan alasan terbebanlah yang membuat dirinya mentaati Allah terutus menjadi nabi. Amos mengetahui ada dua orang nabi yang cukup baik dalam bertugas di Israel Utara yaitu Yunus dan Hosea. Dari segala faktor dia tentu tak setara dengan kedua orang nabi ini. Karena Amos memang bukanlah imam dan bukan pula seorang terpelajar yang mempunyai syarat lahiriah dan syarat sosial untuk menjadi seorang nabi. Amos hanyalah seorang pekerja kasar dan menambah pendapatan yang tidak mencukupi karena hanyalah peternak dengan pekerjaan memungut buah orahutan.
Ketika Tuhan memanggil dia menjadi seorang nabi untuk Israel Utara, hatinya sangat tidak siap karena dia mengetahui kekerasan hati orang Israel. Bukan hanya keras hati tetapi tidak ramah dan sangat sombong. Tetapi Amos tidak melihat praktek-praktek ketidakadilan di Israel membuatnya terbeban dan siap memikul beban yang diberikan Allah kepadanya. Dengan sangat bersemangat Amos pun menantang umat agar berlaku adil kepada sesama. Umat Israel pada zaman itu cukup makmur, tetapi Amos menyatakan kemakmuran mereka sebagai kemakmuran palsu. Dengan berani Amos membuka kedok sebagian penduduk makmur yang sangat menindas orang-orang miskin. Dengan lantang Amos menyerukan agar umat bertobat sebab bila tidak bertobat mereka akan mati. Penduduk bukan mendengarkannya tetapi justru mengusir Amos dari Babel.
Adalah Amazia seorang nabi profesional yang bekerja di istana raja, justru menuduh Amos bernubuat hanya untuk mencari sesuap nasi. Amazia menyarankan Amos bernubuat ke Yehuda saja karena di Israel Utara Amos tidak akan laku. Jadi Amazia menyuruh Amos untuk mencoba bernubuat di Yehuda, karena ada kemungkinan jenis pelayanan Amos laku di Yehuda. Amazia tidak mengenal Amos yang bernubuat sebagai wujud ketaatannya kepada Allah. Hamba Tuhan seperti Amos bukanlah melakukan tugas pelayan sebagai upahan tetapi beban yang diterima dari Tuhan. Amos adalah utusan Tuhan yang memperoleh tugas nabi langsung dari Allah. Amazia sebagai nabi profesional merasa aman karena mendapat dukungan dari raja dan umat Israel. Amazia secara terang terangan menolak dan menentang Amos. Amazia adalah imam dan nabi yang secara sadar menolak firman Allah yang disampaikan Amos membuat Amazia terhukum. Hukuman segera datang bahkan doa syafaat Amos untuknya tak lagi dikabulkan Allah. (MT)
Amos menyuarakan keadilan tanpa perlu merasakan diri jadi korban ketidakadilan.