Senin 03 Agustus 2020
DANIEL MUDA YANG VISIONER
Daniel : – Beltsazar – Masa muda – Penglihat
Bacaan sabda : Daniel 1:1-21
Daniel 1:8 “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.”
Kerajaan Babel yang sedang berkembang pesat membutuhkan banyak orang cerdas, sehingga menyeleksi anak muda sebagai tenaga ahli yang bekerja di istana. Daniel muda pun terpilih sebagai seorang pemuda cerdas yang tampan, sehat, terpelajar dibawa ke istana raja Nebukadnezar untuk mendapat pelatihan selama tiga tahun sebagai syarat untuk menjadi pegawai istana. Daniel diberi kewarganegaraan Babel dan namanya pun diganti menjadi Beltsazar, suatu nama Babel yang artinya “Bel” (Dewa tertinggi Babel) melindungi hidupnya. Walaupun nama Babel itu termasuk nama keren untuk Babel Daniel tidak tertarik untuk menggunakannya. Itulah sebabnya Daniel tak menggunakan nama itu dalam kitab tulisannya “Daniel”. Daniel tetap menggunakan nama Yahudinya Daniel yang berarti “Allah adalah hakimku”. Tetapi yang paling utama adalah bahwa Daniel bersama ketiga kawannya berketetapan setia kepada Allah yang Esa apapun yang mungkin terjadi selama mereka hidup sebagai pegawai raja Nebukadnezar. Sikap awal yang mereka tunjukkan adalah menolak makanan raja yang disinyalir adalah makanan haram dan minuman haram yang dapat menajiskan kekudusan hidup mereka sebagai umat Allah. Tekad Daniel ini merupakan sikap tegas tetapi dengan meminta diuji selama sepuluh hari menjelaskan kesopansantunannya.
Jadi Daniel muda sudah dapat menjaga keseimbangan antara ketegasan dan kebaikan. Sejak muda Daniel sudah menunjukkan bahwa dia adalah pemuda luar biasa. Karena tidak sedikit orang yang tegas justru menyatakan ketegasannya dengan sikap yang kasar dan ganas serta menentang. Sikap yang ingin menunjukkan iman tetapi justru agresivitasnya menyangkali imannya. Daniel tahu betul Tuhan lah yang mengatur dan menguasai hidupnya, jadi dia tidak perlu berteriak-teriak. Daniel dengan ketiga kawannya yang juga masih muda menolak makanan sedap karena memilih makanan sederhana berupa sayur mayur dan minum air putih. Tentu hal itu tidak mudah bagi anak muda. Tetapi demi kesetiaannya kepada firman Tuhan Daniel tekun melakukannya. Hasilnya sungguh sangat mengagumkan karena terbukti perawakan mereka jauh lebih segar dan lebih sehat dari para pemuda mayoritas yang mengikuti pelatihan bersama mereka. Lebih mengagumkan lagi bahwa hasil test akhir mereka mempunyai kecerdasan sepuluh kali lipat dari orang-orang muda yang tidak beriman. (MT)
Daniel muda melihat masa depan yang sukar sebagai tantangan yang harus dihadapi.