Rabu 29 July 2020
YEREMIA – TERUTUS MEMBERITAKAN KEBENARAN
Yeremia : – Terpanggil – Terutus – Setia
Bacaan Sabda : Yeremia 1:1-19
Yeremia 1:4-5 “Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Sama seperti nabi Yesaya, nabi Yeremia dipanggil Allah untuk bernubuat kepada bangsa Yehuda. Selama 40 tahun nabi Yeremia bernubuat, mulai dari pemerintahan Yosia sampai ke pemerintahan Zedekia yang kemudian bersama sebagian besar umat Yehuda adalah bangsa pemberontak. Dalam kepemimpinan raja-raja yang mementingkan dan mengandalkan persekutuan politik dengan bangsa-bangsa penyembahan berhala, Yehuda semakin meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Nabi Yeremia menyampaikan perintah Allah selalu terbentur dengan nabi-nabi palsu yang berusaha menyenangkan raja-raja Yehuda. Itulah yang dilihat nabi Yeremia sehingga dari awal sudah merasa tidak mampu menjadi nabi untuk Yehuda.
Pada masa mudanya, Allah telah memanggil Yeremia untuk menjadi nabi. Yeremia merasa tak layak dan tak mampu dan dia pun menolak. Karena nabi Yeremia mengetahui, bila dia menyampaikan firman Allah kepada umat pasti akan ditolak dan ditentang. Yeremia muda merasa cukup dia hidup benar dan setia kepada Allah. Menjadi nabi tidak cukup hidup benar tetapi harus juga menyampaikan kebenaran itu kepada umat dan raja yang sudah terbiasa hidup menentang kebenaran. Tetapi Tuhan menyatakan bahwa menjadi nabi bukanlah pilihan dan keputusan Yeremia. Tuhan sendirilah yang memilih dan memutuskan Yeremia untuk menjadi nabi untuk umat Tuhan. Nabi Yeremia menerima karena yakin bila Allah yang memilih dan menentukan, tentu Dia juga yang akan memberi kemampuan. Allah pun meyakinkan Yeremia melalui penglihatan sebatang dahan pohon badam. Pohon badan adalah pohon yang pertama bersemi pada musim semi. Hal itu meyakinkan Yeremia bahwa kebenaran yang akan disampaikan kepada umat, mungkin saja ditolak tetapi pasti akan digenapi.
Penglihatan tentang pohon badam itu mengingatkan Yeremia mengenai tongkat Harun yang bertunas. Hal itu meyakinkan Yeremia bahwa Tuhan akan membangkitkan kehidupan dengan kuat kuasa-Nya bila kebenaran terus diberitakan kepada umat. Wibawa nabi Yeremia sering ditantang raja-raja Yehuda sebagai hamba yang berbicara atas nama Tuhan, namun dia tak pernah mundur dan putus asa. Bila pesan Tuhan sebagai kebenaran terus disampaikan pada waktunya umat pasti akan disadarkan bahwa Allah tetap nyata mengatur kehidupan umat, bahkan jalan sejarah, agar rencananya tercapai. Yeremia pun tak mundur. Walaupun kebenaran itu sering bertentangan dengan keinginan penguasa, kebenaran harus terus diberitakan. (MT)
Hidup benar itu indah tetapi akan semakin indah bila lanjut dengan memberitakan kebenaran.