Sabtu 25 July 2020
DAUD – BERMAZMUR, BERSYUKUR DAN BERDOA
Daud dan tanpa nama : – Doa, syukur dan pujian – Firman Tuhan
Bacaan sabda : Mazmur 107:1-43
Mazmur 107:1, 6 “Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.”
Kitab ke-5 dari pembagian Mazmur ini adalah gubahan Daud bersama pemazmur tanpa nama. Daud sebagai penulis terbanyak dalam Mazmur ini selalu saja ada dalam lima Kitab berdasarkan pembagian Mazmur ini. Pembagian terakhir yang terdiri dari pasal 107-150 ini sangat menyatakan keutamaan doa, syukur dan pujian kepada Allah serta pengagungan kepada Tuhan sepanjang zaman. Dalam bagian terakhir ini nama Tuhan adalah Yahweh dan sangat terinspirasi dengan kitab Ulangan. Jadi seluruh kitab Mazmur terinspirasi dengan ke-5 kitab Taurat, lima kitab pertama dari Alkitab membuktikan bahwa Mazmur yang benar tidak menyimpang dari Firman Allah.
Ada beberapa yang perlu dipahami umat Tuhan dalam kaitannya dengan Mazmur:
- Mazmur tak terpisahkan dengan doa, karena orang bermazmur adalah membangun hubungan dengan Allah. Jadi orang yang bermazmur haruslah membangun hidupnya, menjaga ketulusan dan kebersihan hati dan jiwanya.
- Pemazmur juga adalah umat tertebus yang tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah. Berbagai kesulitan bisa menghadang, berbagai kemalangan hidup bisa merintangi, tetapi pemazmur sejati akan selalu menaikkan rasa syukur kepada Allah. Perlu kita ketahui pemazmur bukanlah manusia super dia tetaplah manusia biasa. Keterbatasan sebagai ciptaan tetap menempel pada dirinya. Tetapi keterbatasannya tak dibiarkan membatasi dirinya untuk satu hal yaitu bersyukur kepada Allah. Karena rasa syukur itu mengalir dari hatinya dan dari kedalaman jiwanya.
- Pemazmur mendasari doa dan rasa syukurnya serta puji-pujian kepada Allah pada kebenaran sejati yaitu firman Allah. Dalam Mazmur 119 pemazmur mengungkapkan kasih dan pengagumannya kepada Firman. Pemazmur menyatakan sumber kebahagiannya adalah firman Allah. Penjaga langkahnya dan suluh dalam perjalanannya agar terus berjalan dalam kebenaran firman Allah. Pemazmur menaruh Firman dalam hatinya supaya selalu berperilaku mulia dan tidak berdosa kepada Tuhan. Pemazmur mempelajari, mendengar, merenungkan firman Allah siang dan malam sebagai standar dalam bersikap. Karena bagi pemazmur Firman menjadi sumber kebahagiaan hanyalah kalau firman Allah itu dilakukan.
Menempatkan pasal 150 pada akhir Mazmur ini sangat menarik karena memberi pesan penting: Bahwa memuji Allah, bersyukur kepada Allah tidak dibatasi ruang dan waktu”. Dan kita dapat bermazmur kepada Allah karena kita mengenal Dia dengan benar sesuai firman-Nya. (MT)
Bagi pemazmur yang berdoa, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur kepada Allah.