Minggu 12 July 2020
NEHEMIA – MEMBANGUN TEMBOK YERUSALEM
Nehemia : – Pejabat minuman raja Artahsasta – Membangun Yerusalem
Bacaan Sabda : Nehemia 6:1-19
Nehemia 6:15-16 “Maka selesailah tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari. Ketika semua musuh kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan bantuan Allah kami.”
Bila Ezra mencatat dua rombongan pemulangan pertama maka Nehemia menulis rombongan ketiga pemulangan Yehuda ke Yerusalem. Bila Ezra memimpin proyek pembangunan bait Allah maka Nehemia memimpin proyek pembangunan tembok Yerusalem. Nehemia berperan sebagai gubernur dalam proyek pembangunan tembok Yerusalem yang dapat dibangun dalam waktu 52 hari. Padahal sesungguhnya Nehemia tidak pernah menganggap dirinya seorang tokoh penting atau seorang negarawan. Hanya saja dia menerima tugas yang dipercayakan Artahsasta tentu karena tuntunan Allah sebagai tugas yang sangat penting dan harus secepatnya dituntaskan. Nehemia melakukan tugas karena meyakini dia mendapat panggilan dari Allah. Itulah alasan utama baginya untuk fokus dan serius. Gangguan datang sudah pasti. Tetapi karena sesungguhnya dia menganggap gangguan itu sebagai penyemangat. Sanbalat, Tobia dan Gesyem orang Arab melakukan berbagai cara untuk menggagalkan pekerjaan itu tetapi segala upaya mereka tak berhasil. Mereka memberi laporan palsu kepada Artahsasta tetapi tak ditanggapi karena Artahsasta mengenal kejujuran dan kesetiaan Nehemia. Sanbalat dan Tobia berusaha mengundang Nehemia untuk mengadakan perundingan tetapi Nehemia menolak karena mengetahui niat jahat untuk membunuhnya dibalik undangan itu.
Seruan Nehemia agar umat berdoa sepanjang pembangunan itu adalah merupakan kekuatan untuk melawan musuh-musuh yang berusaha menggagalkan. Nehemia mampu melihat iblis di balik usaha para musuh sehingga harus disikapi dengan doa selain sikap bijaksana dalam menghadapi siasat musuh. Sekiranya Nehemia menganggap pekerjaannya itu pekerjaan sepele pastilah dia sudah menghentikannya dan memilih berunding dengan Sanbalat dan Tobia. Dia mungkin akan berpikir tidak ada salahnya berunding. Dan bila ternyata hasil perundingan itu harus berhenti, hentikan saja. Nehemia menyadari bahwa pekerjaan itu besar, sehingga penting sebab itu harus segera rampung. Tawaran berunding itu bukan hanya tak perlu tetapi merupakan perangkap. Doa untuk membuat Nehemia lepas dari perangkap. Tetapi sikap cerdas juga termasuk melepaskan Nehemia dari perangkap. Dia cerdas menghitung waktu. Berunding baginya sangat tidak produktif tetapi justru kontraproduktif karena membuang-buang waktu saja. Lebih baik waktu diisi secara cerdas yaitu ora et labora, ya bekerja dan berdoa. (MT)
Berkarya secara cerdas adalah ora et labora atau berdoa dan bekerja.