Minggu 05 July 2020
NEBUKADNEZAR – MERENDAHKAN HATI
Nebukadnezar : – Raja Babel – Merendahkan hati
Bacaan Sabda : Daniel 4:34-37
Daniel 4:37 “Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak”.
Bila Allah menghukum selalu bertujuan baik dan benar. Dia menghukum karena dia mengasihi. Bila Allah menghukum, selalu ada batas waktu, bisa cepat bisa lama juga, tergantung rencana-Nya yang pasti dan juga respon terhukum. Tujuan Allah biasanya selalu berhubungan dengan pertobatan. Terkadang terpikir juga kira-kira bagaimana sikap Daniel dan tiga orang sahabatnya menghadapi kenyataan yang menimpa raja Nebukadnezar. Mungkin saja kehadiran Daniel di istana membuat istana tak menghadapi masalah. Tidak ada perebutan kekuasaan mengisi kekosongan istana karena raja meninggalkan tahtanya. Daniel adalah seorang nabi yang tahu menempatkan diri secara benar dan tepat.
Dia dapat sebagai umat Allah yang setia walaupun bekerja pada raja kafir. Dia dapat juga menjadi karyawan yang baik di lingkungan yang sangat kafir tanpa harus mengorbankan imannya. Itulah sebabnya Nebukadnezar memberi kepercayaan yang besar kepada Daniel. Jadi Daniel dan tiga orang sahabatnya telah memberi dampak yang baik di istana. Mereka juga sudah dapat dipastikan tekun berdoa untuk raja Nebukadnezar agar segera sadar. Setelah tiba waktunya, raja Nebukadnezar menengadah ke langit. Suatu sikap yang mengakui kuasa Allah. Tiba-tiba saja dia sadar, dan akalbudinya kembali kepadanya. Sangat jelas bahwa Allah sendiirlah yang bertindak memulihkan Nebukadnezar. Tentu saja seluruh penduduk Babel mengetahui bahwa Allah sendirilah yang bertindak memulihkan raja mereka. Jadi Allah memakai pengalaman Nebukadenzar menjadi peristiwa yang menyadarkan Yehuda bahwa pembuangan mereka ke Babel bukanlah berarti Allah membuang mereka. Nebukadnezar yang sangat berkuasa dan sangat sombong ternyata tak selalu berkuasa atas dirinya sendiri. Nebukadnezar yang merendahkan hati di hadapan Allah berubah mampu menguasai diri dan menuntun diri sendiri sujud menyembah Allah.
Di hadapan rakyat, termasuk orang Yehuda, Nebukadnezar memuji, meninggikan dan memuliakan Allah. Tentu saja hal itu memotivasi umat Allah meninggalkan dosa-dosa mereka. Merekapun mulai menyadari bahwa terbuang ke Babel perlu juga untuk mereka. Ternyata jauh dari Yerusalem bukan berarti jauh dari Allah. Allah ternyata ada terus untuk umat-Nya. Tujuh puluh tahun berada dalam pembuangan menjadi penting bagi Yehuda. Mereka pun terus belajar semakin mempercayai Allah. (MT)
Orang tersanjung bisa kehilangan, tetapi orang yang direndahkan justru menemukan diri sendiri.