Rabu 17 Juni 2020
ELISA – JATUH SAKIT
Elisa : – Jatuh sakit – Masih bernubuat – Meninggal
Bacaan Sabda : 2 Raj. 13:14-21
2 Raja-raja 13:21 “Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.”
Dari fakta pelayanannya sangat jelas bahwa Allah tidak pernah meninggalkan Elisa. Roh Allah tidak pernah lepas dari kehidupan Elisa bahkan pada tubuhnya yang sudah dimakamkan. Daya rohani yang nyata melalui hidup nabi Elisa sangat berbeda dengan gaya alami yang melekat pada diri raja-raja Israel. Raja-raja Israel memang mempunyai wibawa sebagai raja tetapi tetap saja bahwa mereka hanya memiliki daya alami. Pada saat nabi Elisa jatuh sakit justru didatangi Yoas Raja Israel. Raja Yoas termasuk raja yang jahat tetapi dia mengakui kuasa Allah nyata melalui pelayanan nabi Elisa. Raja Yoas merasa terancam oleh orang Aram tetapi justru meminta bantuan dan petunjuk kepada nabi Elisa yang sudah sakit, lemas dan menunggu waktu sebentar lagi untuk kembali ke pangkuan Bapa di surga.
Daya rohani tidak selalu berupa tenaga jasmani tetapi juga berupa petunjuk yang diperoleh nabi Elisa berkat hubungannya dengan Allah. Petunjuk yang ditaati Yoas memberi kemenangan kepada orang Israel. Elisa dipakai Allah melakukan banyak mujizat untuk menolong umat Allah, ternyata mati karena menderita sakit. Faktanya tokoh-tokoh Alkitab yang setia melayani dan taat Firman serta hidup benar bisa juga mati secara tragis. Bila dibandingkan pelayanan dan kehidupan Elia dengan Elisa sesungguhnya Elisa mempunyai keunggulan dari Elia. Tetapi Elia terangkat ke surga tanpa melalui kematian sedangkan Elisa menghadapi sakit keras kemudian mati. Dalam hal ini Allah lah yang menentukan yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Mungkin saja Elisa mengharapkan terangkat ke surga hidup-hidup seperti gurunya yang disaksikan sendiri. Tetapi Elisa tidak menuntut melainkan menerima keputusan Allah. Tentu saja baginya yang penting adalah mati di dalam kehendak dan haribaan Allah. Ada lagi hal yang aneh tapi nyata dalam kehidupan Yoas raja Israel. Dia mengaku Allah yang disembah Elisa sebagai pelindung sejati umat Israel, tetapi dia tetap hidup sebagai penyembah berhala. Itulah sebabnya perlindungan Allah atas Israel akan hilang bersamaan dengan kematian Elisa. Tetapi faktanya dalam kuburan pun tulang-tulang nabi Elisa masih dipakai Allah untuk menghidupkan mayat yang mengenainya. (MT)
Nabi Elisa berharap seperti Elia. Tapi baginya tunduk jauh lebih penting dari sekedar berharap.