Selasa 16 Juni 2020
ELISA – MEMIHAK RAKYAT
Elisa : – Memihak rakyat – Banyak mujizat – Suara kebenaran
Bacaan Sabda : 2 Raja-raja 4:42-44; 2 Raja-raja 6;24-30
2 Raja-raja 6:25 “Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.”
Elisa memakai nabi Elia gurunya dan terbukti juga mendapat dua bagian dari rohnya. Tetapi bila ditinjau secara mendalam nabi Elia dengan nabi Elisa mempunyai tabiat yang sangat berbeda. Elia berkepribadian keras dan tegas dan suka berpetualang. Sikap dan cara hidupnya tegas dan cenderung sangat kasar. Tindakan-tindakannya agak misterius dan sulit ditebak. Elisa justru sangat berbeda dan hampir kebalikan dari nabi Elia. Elisa berkepribadian tenang dan tidak menonjol. Temperamennya tenang dan tidak mengebu-gebu. Dia melakukan banyak hal secara terencana dan teratur. Elisa tidak suka bepergian. Rakyat sering mendapati Elisa sedang tenang berada di dalam rumah. Bila nabi Elia banyak memperoleh inspirasi dalam perjalanan dan petualangannya, Elisa justru memperoleh inspirasinya dengan tinggal tenang berdoa dalam rumah. Nabi Elia gurunya, tetapi tidak ada usaha untuk meniru gurunya dalam segala hal walaupun meneladani nilai-nilai kebenaran dan kesetiaan gurunya. Faktanya bila Elia cenderung berkonfrontasi dengan raja dan nabi palsu, nabi Elisa justru menyatakan keberpihakannya kepada rakyat yang sedang dilanda kesulitan. Faktanya nabi Elisa melakukan banyak mujizat selama pelayanan dalam melaksanakan tugas kenabiannya. Dan dalam menolong banyak penduduk yang diterpa kelaparan, nabi Elisa dipakai Allah melakukan campur tangan-Nya sehingga terjadi mujizat. Mulai dari menolong perorangan, keluarga, komunitas hingga satu bangsa.
Semua pertolongan Allah nyata melalui mujizat-Nya. Kuat kuasa Allah nyata melalui dua orang nabi yang sangat berbeda ini. Dan sangat jelas bahwa Tuhan mewujud-nyatakan kuasa-Nya dengan cara yang berbeda kepada dua orang hamba-Nya yang diurapi ini. Sangat jelas bahwa Elisa tidak berusaha menjiplak mentah-mentah cara nabi Elia, tetapi dia melayani dengan caranya tentu saja sesuai dengan tuntunan Tuhan. Allah tidak menghendaki hamba-hamba-Nya sama dan seragam. Hamba-hamba-Nya adalah pria dan wanita yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Tetapi sama seperti nabi Elia dan Elisa yang berbeda tetapi dalam hal menyuarakan kebenaran mereka sama. Mereka sama-sama menyuarakan kebenaran firman Allah. Penanganan nabi Elisa yang memihak rakyat ini sangat nyata dalam peristiwa penduduk Samaria kelaparan. (MT)
Walaupun Elia mempunyai temperamen yang berbeda dengan Elisa, tetapi dalam hal moralitas Elisa sangat meneladani Elia gurunya.