Senin 15 Juni 2020
ELISA – NABI UNTUK ISRAEL
Elisa : – Nabi untuk Israel – Melanjutkan tugas Elia – Melakukan mujizat
Bacaan Sabda : 2 Raj. 2:19-22; 2 Raj. 4:38-41
2 Raj. 2:22 “Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah disampaikan Elisa.”
2 Raj. 4:41 “Tetapi berkatalah Elisa: Ambillah tepung! Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!” Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.
Berbeda dengan nabi Elia, nabi Elisa tidak terlalu berkonfrontasi dengan raja Israel yang jahat dan menyembah berhala. Tetapi mereka berdua adalah nabi yang banyak berbuat bukan bernubuat. Nabi Elisa banyak membantu penduduk Israel yang setia yang sedang menghadapi permasalahan. Penduduk Yeriko menghadapi permasalahan dengan sumber air sebagai kebutuhan sehari-hari. Air itu mengandung suatu zat yang menjadikan penduduk sakit dan ibu-ibu hamil keguguran. Kedatangan penduduk meminta bantuan nabi Elisa menunjukkan bahwa mereka masih setia kepada Allah. Nabi Elisa berdoa dan melemparkan garam ke sumber air itu sehingga air itu menjadi sehat sesuaifirman Tuhan. Keputusan melemparkan garam menandakan bahwa nabi Elisa mempunyai pengetahuan tentang meramu obat, tetapi dia tetap mengatakan bahwa air itu sehat sesuai dengan firman Tuhan.
Kemudian di Gilgal ada rombongan nabi yang sedang kelaparan. Mereka pun mengkonsumsi tumbuhan liar yang mereka iris dan masak dalam kuali yang besar. Peristiwa ini menunjukkan terjadi kelaparan yang melanda negeri yang masih terpengaruh kemarau panjang. Bisa juga karena rombongan nabi di Gilgal ini masih bersembunyi karena tidak mau menyembah berhala. Ternyata sayur bening dari bahan tumbuhan liar itu mengandung racun. Kehadiran nabi Elisa sangat berguna untuk menolong rombongan nabi. Elisa memerintahkan menaruh tepung pada sayur bening tersebut. Mujizat pun terjadi, sayur campur tepung itu pun menjadi sehat bagaikan capcai kuah. Mungin tepung itu ada karena disimpan untuk bekal selanjutnya.
Rombongan nabi yang ada dalam persembunyian ini adalah mereka yang tidak mau tunduk kepada penyembahan berhala sebagai sistem keagamaan yang diwajibkan oleh raja-raja Israel. Tentu saja hidup mereka tidak mudah dan jumlah mereka terlampau sedikit sehingga tak mungkin melakukan perlawanan. Mereka dapat di samakan seperti gereja bawah tanah di negara-negara komunis. Tetapi kesetiaan mereka sangat memberi harapan ke depan. Perlu juga kita pahami bahwa Allah sangat peduli kepada umat-Nya yang setia. Kesetiaan mereka bukanlah sesuatu yang mereka inginkan tetapi sudah pasti sesuatu yang sesuai dengan kehendak Tuhan.(MT)
Kesetiaan tentu saja bukan suatu kesenangan tetapi sudah pasti menghasilkan ketenangan dan kebagiaan.