Kamis 11 Juni 2020
MIKHA VS 400 NABI PALSU
Mikha : – Nabi sejati – Menghadapi 400 orang nabi palsu
Bacaan sabda : 1 Raja-raja 22:26-35
1 Raja-raja 22:26-27 “Berkatalah raja Israel: “Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja,“dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat.”
Sudah sejak awal sejarah bahwa untuk menjadi pewarta kebenaran itu beresiko tidak populer dan tersingkir. Menjadi orang benar itu harus siap-siap terlupakan dan terpenjara. Hal itulah yang terjadi kepada Mikha yang harus berhadapan dengan empat ratus nabi yang bekerja secara terhormat di istana raja Ahab. Mikha seorang diri menghadapi empat ratus nabi palsu. Mikha secara terus terang berbiacara kebenaran yang sangat bertentangan dengan penjelasan empat ratus orang nabi palsu. Mereka mengatakan hal-hal yang baik tentang raja Ahab, sedangkan nabi Mikha menjelaskan hal yang buruk akan terjadi kepada Israel dan menimpa raja Ahab. Akibatnya nabi Mikha dijebloskan ke dalam penjara dan diancam akan dihukum mati. Anehnya raja Ahab tetap memikirkan amanat Mikha dan berusaha mengamankan diri agar terhindar dari bahaya. Padahal bila amanat seseorang nabi ditanggapi dengan baik akan ada kesempatan untuk terhindar dari malapetaka. Tentunya mau bertobat dan berbalik kepada Allah.
Sebab Allah yang menghukum adalah Allah yang bersedia memberikan jalan keluar dari hukuman. Allah menghukum karena Dia adil tetapi Dia juga menyelamatkan karena Dia mengasihi. Raja Ahab mengamankan diri dengan caranya sendiri. Tetapi siapa yang dapat menghindar dari hukuman Allah. Tiba-tiba sebuah anak panah meluncur menebus tubuh Ahab yang langsung menewaskannya. Padahal anak panah itu diluncurkan seorang tentara Siria yang iseng meluncurkan anak panah dari burusnya secara sembarangan. Empat ratus nabi palsu yang mendapat tempat di istana bisa saja memberi seribu satu alasan karena kegagalan ramalan mereka. Bukan hanya itu saja, mereka bisa saja balik menyalahkan Mikha dengan menyatakan bahwa hal itu terjadi karena doa Mikha. Tetapi Mikha tak perlu mencari alasan, tak perlu menyalahkan yang lain juga tak perlu membela dan membenarkan dirinya. Kebenaran tak akan terpatahkan oleh kekuatan apapun. Bila hamba-Nya berpegang teguh kepada firman Tuhan walaupun seorang diri tidak akan pernah dikecewakan. Mungkin untuk sementara keadaannya menguntungkan atau bisa juga diremehkan tetapi pada akhirnya seiring dengan berjalannya waktu kenyataan pasti akan membenarkannya. (MT)
Kebenaran akan membuktikan diri kendatipun diserang dari segala arah.