Rabu 10 Juni 2020
NABOT – PRINSIP DAN IMANNYA
Nabot : – Pemilik kebun – Berprinsip – Korban Ahab
Bacaan Sabda : 1 Raja-raja 21:1-29
1 Raja-raja 21:3
“Jawab Nabot kepada Ahab: “Kiranya TUHAN menghindarkan aku dari pada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu!”
Nabot hanyalah seorang masyarakat Israel biasa. Dia bukan seorang pemimpin, bukan pula pemuka agama. Namanya ditulis dalam sejarah raja-raja Israel hanya karena dia seorang yang berpegang teguh kepada tradisi dan dapat pula disebut sebagai orang yang berprinsip teguh. Kebetulan saja Nabot mempunyai kebun anggur dekat rumah raja Ahab. Raja Ahab rupanya sangat tertarik untuk memiliki kebun anggur tersebut. Raja Ahab pun menyatakan keinginannya untuk membeli kebun anggur tersebut. Tetapi Nabot ternyata tidak mau menjualnya. Padahal boleh jadi merupakan kesempatan bagi Nabot untuk memperoleh harga yang tinggi. Ternyata Nabot secara tegas mengatakan “Dijauhkan Tuhan atau kiranya Tuhan menghindarkan aku daripada memberikan milik pusaka nenek moyangku kepadamu”. Dari kalimatnya, Nabot jelas adalah seorang yang tetap setia kepada Tuhan (Yahwe) atau Allah yang disembah umat Israel sejati. Hal itu ternyata sangat menyusahkan hati raja Ahab. Istrinya Izebel pun memberi pendapat jahat untuk mencelakai hingga membunuh Nabot. Dalam hal ini Nabot betul-betul siap menyerahkan nyawa untuk mempertahankan prinsipnya. Tetapi bila ditelusuri sesungguhnya prinsip Nabot berkaitan dengan sikap imannya. Sebab bagi umat Israel harta pusaka dari nenek moyang itu adalah harta yang harus dijaga seteguh seorang umat menjaga imannya kepada Allah.
Begitu pentingnya kasus ini di mata Allah, hingga mengutus nabi Elia untuk menyatakan hukuman atas Ahab dan Izebel. Ahab memang menyesal tetapi hukuman telah jatuh. Ahab akan tetap tertimpa hukuman walau ditunda. Raja Ahab sendiri tidak pernah menikmati hasil kebun yang dirampas dari Nabot itu. Bahkan masyarakat Israel tidak pernah menyebutkan kebun Ahab, tetapi tetap saja namanya kebun Nabot. Alkitab menulis kasus Nabot ini, walaupun Nabot manusia biasa saja tanpa jasa apapun di tengah masyarakat. Nabot tercatat sebagai seorang yang kehilangan nyawa dan hartanya oleh kejahatan Ahab dan Izebel. Tetapi ia meninggalkan warisan rohani buat semua orang percaya. Bahwa iman dan prinsip jauh lebih penting dari uang. Untuk iman dan prinsip Nabot rela kehilangan nyawanya. Hal itu penting untuk kita. (MT)
Kebesaran seseorang tidak dinilai dari status dan kekayaannya melainkan dari keteguhan hati dan imannya.