Jumat 05 Juni 2020
OBAJA – TETAP SETIA
Obaja : – Kepala Istana – Bertemu Elia – Pengasuh nabi-nabi
Bacaan sabda : 1 Raja-raja 18:1-15
1 Raja-raja 18:14-15 “Dan sekarang, mengapa engkau ini berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada! Ia pasti akan membunuh aku. Jawab Elia: “Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya.”
Obaja adalah kepala istana raja Ahab, tetapi Obaja tetap setia kepada Allah. Hal ini sangat menarik sebab raja sejahat raja Ahab mempunyai kepala istana yang tetap setia dan takut akan Allah. Kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana Obaja hidup setia di istana yang merupakan lingkungan yang sangat jauh dari Allah karena dipenuhi dengan sistem keagamaan yang sarat dengan penyembahan berhala. Mungkin saja dia sangat profesional dan penuh integritas sehingga dia tak tergantikan. Raja Ahab yang adalah penyembah berhala yang sangat jahat membutuhkan orang baik dan takut kepada Tuhan menjadi kepala para karyawan di istananya. Kemarau panjang telah membahayakan rakyat sehingga Ahab memerintahkan Obaja menelusuri wilayah Israel untuk mencari sumber air. Pada saat itulah Obaja bertemu nabi Elia.
Dua orang hamba Tuhan yang sama-sama melayani Allah dalam bidang dan wilayah yang berbeda. Elia di luar istana sedangkan Obaja di dalam istana. Nabi Elia berkonfrontasi langsung dengan raja Ahab, sedangkan Obaja berusaha melayani dan memberi dampak yang baik dan benar kepada Ahab. Mereka berbeda tetapi saling melengkapi dalam melayani Allah. Ketika nabi Elia mengutus Obaja memberitahukan kepada raja Ahab akan pertemuannya dengan Elia sekalian memberitahukan nabi akan menemui raja Ahab. Obaja keberatan karena menurutnya hal itu sama saja bunuh diri. Pada saat itulah Obaja memberitahukan bahwa dia menyembunyikan seratus nabi dan berusaha menafkahinya secara sembunyi. Jadi sangat jelas bahwa raja Ahab memang selalu berusaha membunuh nabi Allah yang masih tetap setia kepada Allah. Tentu Ahab akan membunuh nabi Elia yang dianggap sebagai penyebab terjadinya bencana kemarau panjang di Israel.
Sekarang jelas perjuangan seorang kepala istana raja Ahab yang bernama Obaja. Nabi Elia berlindung dalam naungan Allah pada waktu kemarau panjang, sedangkan Obaja melindungi seratus orang nabi. Elia dan Obaja mempunyai tugas dan pelayanan yang sangat berbeda, tetapi mereka sama-sama setia dan takut kepada Allah. Sampai sekarang pun hamba-hamba Tuhan mempunyai tugas dan pelayanan yang berbeda. Jangan sampai saling meremehkan, dan jangan pula menganggap diri lebih penting dan yang lain kurang penting. Tetapi marilah kita sama-sama setia dan sama-sama takut kepada Tuhan. (MT)
Bukan masalah diri pentin atau kurang penting. Tetapi yang penting setia dan setia itu penting.