Kamis 04 Juni 2020
ELIA – MENOLONG JANDA SARFAT
Elia : – Menolong janda Sarfat – Tepung tak habis – Membangkitkan orang mati
Bacaan sabda : 1 Raj. 17:7-24
1 Raja-raja 17:16, 24 “Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. “Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: “Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar.”
Kisah ini dapat dinyatakan adalah tentang janda Sarfat bukan tentang nabi Elia. Nabi Elia pergi dari lembah sungai Kerit yang sudah kering. Elia terimbas juga atas hukuman Allah kepada Israel sebagai jawaban doa nabi Elia sendiri. Tetapi Allah mempunyai tujuan khusus agar Elia pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah terdampak kemarau panjang. Allah telah memerintahkan seorang janda untuk memenuhi kebutuhan Nabi Elia. Di Sarfat ada seorang janda yang sudah kehabisan bekal. Dan janda inilah yang akan dipakai Allah memberi kebutuhan nabi Elia menggantikan burung gagak.
Bila kita simak kisah ini secara utuh maka akan jelas bagi kita bahwa dia adalah salah satu keluarga yang masih setia kepada Allah di tengah-tengah kemurtadan yang melanda Israel. Ketaatan janda Sarfat ini kepada perintah nabi Elia menunjukkan bahwa dia umat yang setia. Ketaatannya bukan saja hanya menolong nabi Elia, tetapi juga menolong keluarganya. Pertolongan Allah selalu nyata bagi umat yang taat dan setia kepada Allah. Itu sudah jaminan pasti, hanya saja bentuk pertolongan Allah berbeda kepada masing-masing orang. Sesungguhnya janda Sarfat itu sudah sangat putus asa, karena dia hanya memiliki sesuatu yang tidak pasti yaitu segenggam tepung dan sedikit minyak. Setelah habis maka sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi. Tetapi iman janda Sarfat bangkit, dia mentaati sang nabi. Allah pun bertindak, sehingga terjadi mujizat yang memberi kepastian kepada janda Sarfat dan anaknya. Tetapi selanjutnya janda Sarfat itu dilanda oleh kasus yang sangat membingungkannya. Karena anaknya jatuh sakit yang mengakibatkan kematian. Dalam hatinya janda Sarfat berkata “Untuk apa ditolong, bila anakku harus mati juga?”.
Dalam kebingungannya janda Sarfat itu mencurahkan hati kepada nabi Elia. Pada awalnya nabi Elia pun bingung. Bedanya, nabi Elia segera berdoa memohon pertolongan Allah. Anak yang sudah mati itu pun hidup sebagai jawaban Allah atas doa nabi Elia. Peristiwa ini adalah kebangkitan pertama dari kematian yang dikisahkan dalam Alkitab. Ketiga mujizat yang dinyatakan Allah dalam 1 Raja-raja 17 ini cukup jelas membuktikan bahwa Allah tetap nyata untuk umat-Nya. Kendatipun di tengah-tengah situasi yang tragis. Kuasa dan kasih Allah aktif bagi umat yang setia dan tulus mengasihi Dia, walaupun hidup di tengah umat yang murtad dan mengabaikan Allah. (MT)
Ketika kesulitan melanda kasih Allah semakin nyata.