Selasa 28 April 2020
SAUL – MENGASIHI DAUD
Saul : – Mengasihi Daud – Membenci Daud – Diratapi Daud
Bacaan Sabda : 1 Sam. 16:14-23
1 Samuel 16:21-22 “Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya. Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: “Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya.”
Saul mempunyai hubungan yang sangat unik dengan Daud. Saul sangat mengasihi Daud saat Roh Tuhan undur dari Saul. Karena begitu Roh Tuhan undur dari Saul, dia langsung diganggu roh jahat atas seijin Tuhan. Pemberontakan Saul kepada Allah sama saja mengundang roh jahat dalam hidupnya. Hal itu membuat jiwa Saul diintervensi oleh roh jahat sehingga kehilangan semangat hidup dan kehilangan damai sejahtera. Jiwanya menjadi terganggu mengakibatkan diterpa kegalauan yang tidak bisa dilawan.
Penasehat raja menganjurkan agar Saul selalu didampingi pemain musik. Pilihan jatuh kepada Daud seorang seniman musik yang mahir memainkan musik petik kecapi. Karena Daud selalu menggunakan musiknya untuk bermazmur, Roh Kudus aktif melalui musiknya sehingga Saul terbebas dari intervensi roh jahat yang menggalaukan hatinya. Hal itu membuat Saul semakin mengasihi Daud. Ternyata Daud bukan saja seorang seniman, dia juga adalah pahlawan yang dielu-elukan para putri Israel sebagai seorang pahlawan yang jauh melebihi kepahlawanan raja Saul. Hal itu membuat perubahan besar sikap raja Saul kepada Daud. Sekarang Saul sangat membenci Daud. Kebencian yang bersumber dari iri hati itu berkembang hingga terwujud dengan usaha pembunuhan. Kecemasan akan kehilangan kedudukan juga melatarbelakangi usaha Saul untuk membunuh Daud. Saul membuat Daud harus melarikan diri dan bersembunyi agar terhindar dari pembunuhan. Daud memang sangat menghindari berkonfrontasi dengan Saul, karena Daud sangat menghormati Saul sebagai raja yang diurapi Allah. Ketika Daud mempunyai kesempatan untuk menghentikan Saul, Daud sama sekali tak mau mencelakai rajanya. Buat sementara Saul sadar, tetapi kebenciannya jauh lebih besar dari kesadarannya. Membenci Daud sesungguhnya dapat diartikan membahayakan dirinya, karena sesungguhnya Saul dapat memanfaatkan kepahlawanan Daud untuk memperkuat kerajaan Israel. Tetapi kebencian Saul telah melumpuhkan akal sehatnya. Ketika Saul berperang melawan orang Filistin tanpa Daud, kerajaan Israel betul-betul kalah total. Saul yang sudah putus asa itu bunuh diri dengan cara menyuruh pembawa senjatanya menikam dirinya. Daud yang mengetahui rajanya tewas di medan laga meratapi kepergian Saul tanpa rasa benci yang ada adalah rasa hormat dan kesedihan yang mendalam. (MT)
Iri hati dapat mengubah hati yang mengasihi menjadi kebencian.