Senin 27 April 2020
SAUL – RENDAH HATI
Saul – Raja – Rendah hati – Pemberani
Bacaan Sabda : 1 Sam. 10:1-27
1 Samuel 10:6-7 “Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.”
Allah tidak salah dalam hal memilih Saul menjadi raja Israel yang pertama. Karena Saul memenuhi syarat itu. Saul memiliki syarat rohani karena dia dipenuhi dan dikuasai Roh Kudus. Dan kepenuhan Roh Kudus itu telah mengubah kehidupan Saul menjadi seorang rendah hati dan seorang pemberani. Walaupun perubahan ini tidak bersifat permanen, karena hanya ketaatan kepada firman Allahlah membuatnya dapat bertahan.
Saul memang sangat memenuhi syarat untuk menjadi seorang pemimpin. Karena setelah dipenuhi Roh:
- Saul mempunyai banyak karunia Allah yang memperlengkapinya memimpin umat Israel secara benar. Saul telah mempunyai hati yang diubahkan Allah sebagai karya Roh Kudus untuk mempersiapkan dan memperlengkapinya menjadi seorang yang siap untuk memimpin suatu bangsa.
- Selain Saul memiliki syarat rohani dia juga memiliki syarat jasmani. Saul adalah seorang pemberani dan memiliki tubuh yang kuat. Saat Samuel memperkenalkan Saul sebagai raja ISrael yang pertama semua rakyat bersorak. Mereka langsung mengagumi perawakan Saul. Saul tinggi besar dan gagah. Hal itu cukup kuat membuat umat Israel menyakini Allah memilih orang yang tepat menjadi raja mereka.
Allah memang mengijinkan Israel memiliki seorang raja tetapi membatasi hak-hak seorang raja yang dipilih. Raja Israel haruslah diangkat Allah dan memerintah sesuai petunjuk Allah. Raja tidak berkuasa mutlak tetapi haruslah tunduk kepada Allah sebagai penguasa tertinggi. Jadi Saul adalah raja Israel pertama sesuai pilihan Allah. Tetapi sungguh sangat menyedihkan, ternyata raja Saul raja yang memenuhi syarat sesuai pilihan Allah bukanlah sosok pemimpin yang ideal buat bangsa Israel. Saul berubah menjadi tokoh pengecut yang dikuasai iri hati. Kedudukan menjadi raja telah mengubah karakter Saul menjadi penakut antara lain takut kehilangan kedudukan. Dia pun tergoda melakukan tindakan untuk mempertahankan kedudukannya. Hal ini diijinkan Allah terjadi untuk menunjukkan kepada orang Israel bahwa mereka telah salah berkeinginan mempunyai seorang raja. Buktinya Saul yang memenuhi syarat rohani dan syarat jasmani pada awalnya berubah total menjadi menyimpang setelah berkuasa. Saul gagal karena tidak taat kepada Allah. Kegagalan ini sepenuhnya kesalahan Saul. Walaupun Saul pernah dipenuhi Roh Tuhan, ketidaktaatan telah menggagalkannya. (MT)
Kekuasaan bisa mengubah seseorang menjadi berperilaku buruk.