Rabu 22 April 2020
SAMUEL – UMAT HARUS BERTOBAT
Samuel : – Pertobatan umat – Berdoa untuk umat – Eben Haezer
Bacaan Sabda : 1 Sam. 7:1-17
1 Samuel 7:12-13 “Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita. “Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel”
Prinsip Alkitabiah yang ditekankan Samuel kepada orang Israel adalah “Semua orang yang berharap dan berlindung kepada Tuhan haruslah bertobat”. Wujud pertobatan umat Israel pada zaman Samuel adalah meninggalkan penyembahan berhala dan berbalik menjadi penyembah Allah yang sejati. Lebih jelas lagi bahwa wujud pertobatan itu adalah tidak berkompromi dengan sistem dan kehidupan duniawi yang bertentangan dengan firman Allah.
Samuel yang hidup seribu tahun lebih sebelum pelayanan rasul paulus telah menerapkan Roma 12:1-2, yaitu menyerahkan seluruh hidupnya secara holistik menjadi persembahan yang hidup dan kudus bagi Allah. Jadi bila dia menjadi pembicara hebat penuh wibawa dalam menuntun umat Israel adalah sangat logis dan tepat karena dia telah lebih dulu melakukan nilai-nilai yang diajarkannya. Samuel menyajikan standar Allah tentang hidup kudus dan benar kepada umat setelah dia menerapkan dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Dalam kepemimpinannya Samuel membentuk umat siap melepaskan diri dari cengkraman Filistin.
Langkah awal yang diajarkan Samuel kepada umat adalah bertobat sebagai wujud bersandar dan berlindung kepada Allah. Selanjutnya Samuel memotivasi umat untuk tekun berdoa. Tetapi saat umat ketakutan karena serangan mendadak orang Filistin, umat meminta Samuel berseru kepada Allah. Samuel pun mengajak umat memberi korban persembahan seekor anak domba muda kepada Allah. Dalam hal ini Samuel mengajak umat berdoa bersama dan lebih sungguh kepada Allah. Terjadilah hal yang sangat mengejutkan orang Filistin. Allah hadir mengguntur di atas awan pasukan filistin yang mampu memporakporandakan pasukan hingga terpukul kalah telak. Doa umat telah menghadirkan tindakan Allah mengalahkan musuh. Standar Alkitab tidak berubah mengenai kuasa Allah yang nyata melalui doa umat-Nya. Doa menghadirkan campur tangan Allah dalam semua aspek kehidupan. Hal ini penting sehingga sampai mendirikan batu peringatan yang diberi nama nama Eben heizer “Sampai disini Tuhan menolong kita”.
Sesuai dengan keputusan imannya maka selama kehidupan Samuel, Filistin takluk karena campur tangan Allah. Sebab itu gereja Tuhan tidak boleh mengabaikan doa, sebaiknya tetap mengutamakan doa agar hidup berkemenangan. (MT)
Tak ada pengalaman spiritual jika tidak ada pertobatan.