Sabtu 18 April 2020
HANA – PENDOA YANG TENANG
Hana : – Pendoa – Pemuji – Taat
Bacaan Sabda : 1 Sam. 2:1-11
1 Samuel 2:1 “Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.”
Mungkin saja Maria dan Elisabet sangat mengetahui nyanyian Hana lengkap dengan latar belakang nyanyian itu tergubah. Nyanyian, doa dan nubuat Hana atas kehadiran Samuel ini adalah nyanyian spontan yang bersumber dari hati yang penuh syukur kepada Allah. Sejak saat itu nyanyian Hana ini menjadi nyanyian yang mampu menggetarkan hati orang percaya sepanjang zaman. Lebih setahun sebelumnya Hana berkunjung ke rumah Tuhan dengan keluh kesah dan meratap terisak-isak. Tetapi sekarang dia menyanyikan pujian dengan hati yang penuh sukacita. Sakit hatinya tidak ada lagi kepada Penina madunya yang cukup lama menyakiti hati karena mandul. Hana tidak seperti Sarai yang dendam kepada Hagar walaupun Ishak sudah lahir. Hana justru menganggap sikap Penina membuatnya datang bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah. Sekarang setelah doanya dikabulkan kesalahan madunya pun dimaafkan.
Bagi Hana tak perlu mengingat kesalahan masa lalu karena jauh lebih baik mensyukuri kebaikan Allah saat ini. Doanya telah menjadi inspirasi kepada orang percaya sepanjang sejarah. Saat berdoa sempat disalah mengerti oleh imam Eli. Tetapi imam Eli kemudian membangkitkan iman Hana karena menyatakan permohonan Hana akan dikabulkan Allah. Doa Hana dijawab oleh Allah dan Samuel anak yang diminta dari Allah itulah jawabannya. Hanya beberapa tahun Hana merawat dan membesarkan anaknya itu. Hana menikmati indahnya merawat anaknya itu. Setelah anak itu besar tibalah bagi Hana menepati janjinya menyerahkan anak yang sangat disayanginya itu kepada Tuhan. Kemudian Hana memuji Tuhan walaupun sekarang dia harus kembali ke rumah yang sepi. Tidak ada lagi canda gurau Samuel yang sungguh menyenangkan.
Sukacita yang terpancar melalui nyanyian adalah sukacita sejati. Sukacita bukan karena menerima barang berharga tetapi karena memberi yang paling dicintai. Allah melihat jauh ke dalam hati Hana, sehingga tidak lama rumahnya sepi. Tuhan mengaruniakan lebih banyak lagi anak-anak untuk dirawat, dibesarkan dan dituntun untuk hidup dekat dengan Allah. Sangat nyata cara-cara kerja Allah melalui Hana senyata ujian dan pengakuannya tentang kuasa dan kebaikan Allah. (MT)
Berdoa dengan ketenangan jiwa akan menghalau kekacauan pikiran.