Selasa 14 April 2020
NAOMI – WANITA CAKAP BERDAMPAK
Naomi : – Nikmat – Mara – Setia
Bacaan Sabda : Rut 1:1-22
Rut 1:16 “Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”
Dari nama kitabnya kitab Rut sudah menjelaskan bahwa tokoh utama yang diangkat dalam kitab ini adalah perempuan, yang tidak lazim bagi orang Israel. Padahal kitab Rut ini mengkisahkan keluarga Elimelekh yang meninggalkan Betlehem dan pindah ke Moab. Di Moab terjadi tragedi yang menimpa keluarga Elimelekh. Setelah Elimelekh meninggal, disusul pula oleh kedua anaknya Mahlon dan Kilyon yang baru saja memperistrikan perempuan Moab. Dan tinggallah tiga wanita janda Naomi dengan kedua menantunya Orpa dan Rut. Naomi masih beruntung karena kedua menantunya terhitung perempuan saleh. Bila ditinjau secara sederhana rupanya kedua anak Naomi dan Naomi sendiri cukup berhasil menanamkan iman kepada kedua orangperempuan Moab itu. Walaupun Orpa tidak ikut Naomi kembali ke Betlehem bukan berarti Orpa kurang setia. Orpa justru mengikuti nasehat mertuanya yang sungguh-sungguh baik dan masuk akal. Naomi yang berarti “nikmat” betul-betul memberi nikmat kepada kedua orang menantunya. Naomi tidak membebani kedua orang menantunya dengan rasa bersalah. Orpa tidak perlu merasa bersalah walaupun harus kembali lagi ke Moab. Orpa dibuat nyaman walaupun tidak ikut Naomi ke Betlehem. Rut yang bertekad mengikuti mertuanya ke Betlehem nyaman juga dengan keputusannya. Sebab Rut ikut ke Betlehem adalah keputusannya sendiri tak ada unsur paksaan. Naomi betul-betul menjadi seorang janda yang menderita dan hampir putus harapan.
Ketika tiba di Betlehem dia disambut dengan belas kasihan. Itulah sebabnya dia ingin dipanggil Mara karena nasibnya pahit. Tetapi tentu saja di luar pikirannya Allah telah merencanakan hal yang baik bagi masa depannya. Rut sang menantu yang baik dan setia itu tak disangka Naomi menjadi pembawa bahagia masa depannya. Para ibu-ibu yang menyambut Naomi dengan rasa kasihan ternyata di kemudian hari berlomba-lomba memberi salam atas kebahagiaannya menggendong cucunya yang dilahirkan Rut menantunya yang menikah dengan Boas. Untung saja Naomi dulu tidak jadi mengganti namanya jadi Mara.
Kisah Naomi ini memberi pesan yang indah bagi semua orang percaya. Dalam kehidupan ini suka dan duka itu bisa datang menimpa orang percaya silih berganti. Suatu saat kepahitan bisa menimpa. Tetaplah jalani kehidupan dan selalu berharap kepada Tuhan. Karena Tuhan selalu menyediakan masa depan yang baik kepada orang yang berharap kepada-Nya. (MT)
Letak kebesaran seorang wanita adalah pada kesetiannya.