Sabtu 04 April 2020
GIDEON – TAAT PETUNJUK ALLAH
Gideon – Mengalahkan Midian – Petunjuk Allah – Tanpa perang
Bacaan Sabda : Hakim 7:1-25
Hakim-hakim 7:20 “Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: “Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!”
Peperangan Israel yang terjajah dengan Midian si penjajah adalah peperangan yang tidak seimbang. Tetapi melihat keberanian Gideon merobohkan mezbah baal umat pun termotivasi ikut berperang. Tetapi yang paling utama adalah karena Allah-lah yang memerintahkan umat-Nya untuk berperang mengalahkan Midian. Allah memberi petunjuk yang sangat tidak logis. Allah justru menyaring penduduk yang boleh masuk peperangan. Padahal dengan mengerahkan semua penduduk pun sudah sangat tidak seimbang. Pada penyaringan pertama Gideon menyuruh penduduk yang takut agar pulang dan tidak boleh ikut berperang. Ternyata dari 32.000 orang pasukan hanya 10.000 orang yang berani dan terus maju. Kemudian dilanjutkan dengan penyaringan kedua, yang menyisakan hanya 300 oranglah yang diijinkan Allah memasuki medan peperangan. Gideon sebagai panglima perang, mendengarkan dan mentaati semua petunjuk Allah, walaupun sangat bertentangan dengan pikiran dan pendapatnya. Sudah pasti Allah selalu mempunyai tujuan yang benar, baik dan pasti melalui semua petunjuk-Nya. Dengan 300 orang adalah suatu kemustahilan memenangkan peperangan melawan Midian. Allah ingin membuktikan bahwa Allah-lah yang menyerahkan Midian untuk dikalahkan orang Israel.
Kalimat yang selalu diulang-ulang adalah “Allah-lah yang berperang untuk umat-Nya”. Allah bermaksud mencegah Israel membanggakan kemenangan sebagai usaha dan hasil kekuatan mereka sendiri. Sebab kalau itu terjadi berarti kemenangan berpotensi membuat umat menjauh dari Allah. Tetapi bila umat Israel melihat bukti dan kenyataan bahwa Allah sendirilah yang memberi kemenangan, maka tentulah umat itu menyatakan rasa syukur dengan membangun hubungan yang semakin dekat dengan Allah. Gideon adalah tipe seorang beriman dan berserah kepada kehendak Allah. Dia mewujudkannya mentaati semua petunjuk Allah. Bagi Gideon mentaati petunjuk Allah itu jauh lebih penting dari pikiran, pendapat dan perasaannya. Di samping penyaringan yang ketat hingga menyisakan 300 orang, perlengkapan perang mereka juga tidak lazim. Karena hanyalah sangkakala, obor dan buyung. Tetapi dalam memfungsikan peralatan itu pun Gideon tetap mentaati petunjuk Allah. Dan hasilnya musuh ketakutan dan semua lari serta tak berdaya. Boleh disimpulkan bahwa kemenangan diraih tanpa peperangan. Jadi sangat jelas Allah sendirilah yang memberikan kemenangan kepada umat-Nya. (MT)
Untuk mentaati petunjuk Allah kita harus mengesampingkan perasaan, pikiran dan pendapat.